Senin 23 Nov 2020 15:27 WIB

Naik Lagi, Kasus Covid-19 di Kota Bekasi Tembus 9.122 Kasus

Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bekasi terjadi pada pekan ketiga November 2020.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas medis (kanan) menyimulasikan pemberian vaksin COVID-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Petugas medis (kanan) menyimulasikan pemberian vaksin COVID-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kasus Covid-19 di Kota Bekasi kembali menunjukkan kenaikan tren. Pada Senin (23/11), jumlah kasus yang terkonfirmasi ada 9.122 kasus dengan total kasus aktif mencapai 579 kasus. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dezy Syukrawati, menuturkan, masyarakat tak perlu khawatir selama menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Masyarakat tidak perlu khawatir kalau mereka tertib protokol. Kalau mereka tidak tertib akan terus bertambah,” kata Dezy ditemui di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Senin (23/11).

Dia menerangkan, pihaknya selalu siap dari sisi pengendalian. Salah satunya, dengan melakukan tracing apabila ditemukan satu kasus di lingkungan Kota Bekasi. Dezy mengatakan, saat ini pemkot terus melakukan pencarian kasus baik dari pemeriksaan reguler maupun tes masif.

Setelah tes masif 10 ribu swab rampung, kini pemkot menjalankan tes masif maksimal 20 sampel di tiap kelurahan dalam sepekan. “Sekarang periode kedua, tidak lagi 10 ribu tes swab. Jadi kita targetkan satu kelurahan maksimal 20 pemeriksaan selama satu pekan. Enggak sampai 10 ribu swab sekitar 6.000 swab,” terang dia.

Lonjakan kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi terjadi pada pekan ketiga November 2020. Kenaikan tersebut terlihat dari angka positivity rate yang meningkat dibanding pekan sebelumnya.

Data Satgas Covid-19 Kota Bekasi menunjukkan, positivity rate di Kota Bekasi sempat turun dari 48,8 persen pada pekan kedua Oktober menjadi 15,31 persen pada pekan kedua November 2020.

Namun, jumlah kasus positif dibandingkan orang yang tes pada pekan ketiga mengalami kenaikan sebesar 16,6 persen. “Ini menandakan kondisi kasus di Kota Bekasi masih belum stabil,” kata Dezy.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement