REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia bekerja sama dengan World Economic Forum (WEF) dijadwalkan menghelat WEF Special Virtual on Indonesia pada Rabu (25/11). Tema yang diangkat dalam forum dialog virtual itu adalah 'Indonesia's Priority on Health and Economic Recovery'.
Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mengungkapkan forum tersebut merupakan bagian dari rangkaian countries strategic dialogue yang disponsori WEF. Dalam forum tersebut, perwakilan dari pemerintah negara terkait dihadirkan untuk menjelaskan kebijakan-kebijakannya kepada para pemimpin, CEO, dan pelaku bisnis global.
"Ini merupakan kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk menyampaikan perkembangan terakhir, mengenai hal-hal penting, baik dalam konteks menangani pandemi, pemulihan ekonomi, dan juga menyampaikan pesan yang diharapkan semakin meyakinkan para pemimpin perusahaan-perusahaan untuk terus dan meningkatkan investasi yang sudah atau akan dilakukan di Indonesia," kata Mahendra dalam konferensi pers virtual pada Senin (23/11).
Pada Rabu nanti, forum akan dibagi menjadi dua sesi. Pertama adalah sesi khusus bersama Presiden Joko Widodo. Kemudian sesi selanjutnya adalah diskusi panel yang turut dihadiri Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Pada dialog Rabu nanti Indonesia secara khusus juga akan menyampaikan perkembangan berkaitan dengan pemulihan ekonomi nasional yaitu terkait penerapan Omnibus Law atau UU Cipta Kerja. Dan catatan juga bahwa hal tadi merupakan suatu komitmen kita untuk terus melanjutkan proses reformasi ekonomi dalam konteks khususnya perbaikan iklim investasi dan peningkatan daya saing," kata Mahendra.
Menurut dia, sudah terdapat 43 pemimpin perusahaan global yang akan berpartisipasi dalam WEF Special Virtual on Indonesia. Latar belakang bisnis mereka antara lain digital dan teknologi informasi komunikasi, farmasi, jasa kesehatan, infrastruktur, energi terbarukan, dan lainnya.