Senin 23 Nov 2020 16:46 WIB

Pemprov Jatim Matangkan Persiapan Pembelajaran Tatap Muka

Khofifah ingatkan pihak sekolah untuk lakukan persiapan sebelum belajar tatap muka.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Foto: Pemprov Jawa Timur
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya masih melakukan finalisasi terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang oleh pemerintah pusat diagendakan dimulai awal 2021. Di Jatim, ada 1.080 sekolah yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka.

Namun menurutnya, harus terus dievaluasi agar pembelajaran tatap muka bisa berjalan efektif, tanpa melanggar protokol kesehatan. "Mendikbud memberikan gambaran kira-kira awal 2021 sudah akan dimuai (pembelajaran tatap muka). Tahapan-tahapan itu sekarang sedang difinalisasi," kata Khofifah di Surabaya, Senin (23/11).

Khofifah mengingatkan sekolah dan stakeholder terkait harus sudah melakukan persiapan menyambut pembelajaran tatap muka tersebut. Seperti rutin melakukan penyemprotan disinfektan, penataan kursi untuk pengaturan jaga jarak, hingga melakukan akselerasi.

Akselerasi yang dimaksud adalah memanfaatkan fasilitas di sekitar sekolah untuk menunjang dilangsungkannya pembelajaran tatap muka. "Akselerasi itu misalnya oh ada aula, maka aula itu bisa digunakan kelas belajar untuk sementara karena yang satu kelas yang biasanya 36 misalnya ya tetap kan harus diatur kembali dengan jarak yang aman antara satu siswa dengan siswa lain," kata Khofifah.

Khofifah mengingatkan, meskipun nantinya pembelajaran tatap muka dimulai Januari 2021, bukan berarti pembelajaran yang digelar dilangsungkan secara normal. Tetapi harus dikombinasikan antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran daring (hybrid meeting).

Sampai kemudian seluruh sistem yang dilakukan dalam pemenuhan kurikulum proses belajar mengajar bisa dilaksanakan dengan lebih komprehensip. "Jadi kalau awal 2021 masih dilihat kelas ini kapasitas physical distancing minimal satu meter itu berapa siswa? Lalu berapa jam pelajaran? sementara mereka masuk tanpa istirahat, sementara mereka bawa makanan dari rumah. Ini harus dihitung kembali," kata Khofifah.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menginstruksikan tenaga pendidik maupun non pendidik pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk mulai mempersiapkan pembelajaran tatap muka di era kenormalan baru. Tenaga pendidik maupun non pendidik di Surabaya sudah diinstruksikan melaksanakan aktivitas di sekolah mulai Senin (23/11).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement