Senin 23 Nov 2020 17:03 WIB

KAI: Volume Penumpang Menunjukkan Tren Positif

Meski penumpang meningkat, PT KAI tetap jalankan protokol kesehatan ketat

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Penumpang berjalan usai tiba di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (16/11). PT Kereta Api Indonesia (KAI) bagikan 10.000 tiket kereta api jarak jauh secara gratis bagi tenaga pengajar atau guru dan tenaga kesehatan hingga 30 November 2020 mendatang dalam rangka Hari Pahlawan. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penumpang berjalan usai tiba di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (16/11). PT Kereta Api Indonesia (KAI) bagikan 10.000 tiket kereta api jarak jauh secara gratis bagi tenaga pengajar atau guru dan tenaga kesehatan hingga 30 November 2020 mendatang dalam rangka Hari Pahlawan. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–-PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI perlahan mulai mengalami peningkatan jumlah penumpang. VP Public Relations KAI Joni Martinus menyatakan volume penumpang menunjukan tren positif. “Masyarakat sudah mulai kembali mempercayakan moda transportasi kereta api,” kata Joni dalam pernyataan tertulisnya, Senin (23/11).

Dia mengatakan pada periode 1 hingga 21 November 2020, KAI melayani sekitar 1,4 juta penumpang kereta api (KA) jarak jauh. Joni menuturkan, angka tersebut menunjukan peningkatan sebesar 26,5 persen dibandingkan Oktober 2020 sebanyak 1,1 juta penumpang.

Meskipun peningkatan penumpang mulai terjadi, Joni memastikan KAI tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah. “Tidak perlu ragu untuk naik kereta api, karena KAI telah menerapkan berbagai protokol kesehatan secara ketat dan disiplin setiap waktu,” ujar Joni.

Joni menambahkan, saat ini KAI juga menyediakan layanan tes cepat seharga Rp 85 ribu di 31 stasiun. Layanan tes cepat disediakan di Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bandung, Kiaracondong, Cirebon, Cirebon Prujakan, Semarang Tawang, Tegal, Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Blitar, Kediri, Kertosono, Jombang, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Jember, Ketapang, Kertapati, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Tebing Tinggi, dan Lubuk Linggau.

Dia menuturkan, layanan tes cepat di stasiun bertujuan untuk memudahkan pelanggan sehingga tidak perlu mencari tempat di luar. “Sejak dibuka pada 27 Juli 2020, jumlah pelanggan yang menggunakan layanan tersebut hingga 22 November sudah mencapai 337.851 pelanggan,” jelas Joni.

Jika melakukan tes cepat di Stasiun, Joni mengimbau calon penumpang untuk melakukannya setidaknya H-1 sebelum keberangkatan.  Dengan begitu, Joni mengatakan, penumpang dapat terhindar dari antrean dan tidak terburu-buru pada hari keberangkatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement