Selasa 24 Nov 2020 00:26 WIB

'Cegah Gelombang Dua Covid, Tindak Tegas Pelanggar Prokes'

Jokowi menyebut, kasus aktif Covid di Indonesia tercatat sebanyak 12,78 persen.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar strategi rem dan gas dalam penanganan Covid-19 benar-benar dijalankan dengan baik. Baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan juga Satgas dimintanya agar terus meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah terjadinya gelombang kedua pandemi.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas laporan komite penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin (23/11). “Jadi strategi yang sejak awal kita sampaikan rem dan gas itu betul-betul diatur betul. Jangan sampai kendor dan juga risiko memunculkan gelombang yang kedua ini yang bisa membuat kita setback mundur lagi,” ujar Jokowi.

Karena itu, Presiden kembali menekankan agar langkah-langkah pencegahan dan intervensi terhadap potensi kegiatan yang melanggar protokol kesehatan seperti kerumunan, harus ditindak tegas. Pencegahan, kata dia, harus dilakukan sedini mungkin.

“Langkah-langkah pencegahan dan intervensi terhadap potensi-potensi kegiatan yang melanggar protokol harus dilakukan dengan ketegasan,” ucapnya.

Per 22 November, Jokowi menyebut, kasus aktif Covid di Indonesia tercatat sebanyak 12,78 persen. Angka ini jauh lebih rendah dari rata-rata kasus aktif di dunia yang mencapai 28,41 persen. 

Sedangkan rata-rata kesembuhan juga semakin meningkat di Indonesia yang saat ini mencapai 84,03 persen. Angka rata-rata kesembuhan di dunia saat ini berada pada 69,20 persen. “Ini agar terus kita perbaiki,” kata Jokowi.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement