REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kesadaran bela negara sebagai bentuk revolusi mental harus ditanamkan sedini mungkin. Inilah yang menjadi dasar tujuh penggerak segera merumuskan Gerakan Kebangsaan (Gerbang) Indonesia.
"Dua tahun lamanya kami berinisiasi membentuk wadah hingga menemukan formulanya. Gerbang Indonesia ini dirumuskan tujuh penggerak yang berbasis kepemudaan, profesional, politik, kewirausahaan, lingkungan, teknologi, keuangan dan perbankan," kata Wakil Ketua Umum Gerakan Kebangsaan Indonesia/Ketua Panitia Denny Agiel Prasetyo di Jakarta, Senin (23/11).
Denny ini pihaknya berusaha membentuk kesamaan cara pandang, kesamaan gagasan dan menyatukan semangat kebangsaan dalam sebuah kesepakatan bersama. Menurut Ketua Harian Gerakan Kebangsaan Indonesia, M Basri, pihaknya menginginkan terlahirnya sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
"Setiap masa generasi ada masanya dan setiap masa ada generasinta. Kita harus kelola SDM untuk membangun Indonesia. Bagaimana masalah pertumbuhan ekonomi, SDM dan mengelola sumber daya alam dengan baik," ujarnya.
Kegiatan ini akan dikuti berbagai unsur yaitu tokoh keagamaan, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh kemahasiswaan, praktisi, wartawan, partai politik, LSM dan masyarakat umum dengan mengedepankan protokol kesehatan yang berlaku.
Marsudiyanto, salah tokoh muda yang mendukung terbangunnya kembali gerakan kebangsaan menilai, bahwa konsep kebangsaan yang perlu ditanam yakni keberagaman dan perbedaan dalam satu kesatuan atau Bhinneka Tunggal Ika.
"Melalui pemanfaatan gerakan kebangsaan, kita dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan menguatkan rasa Nasionalisme atau rasa kebangsaan dan cinta Tanah Air," katanya.