REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsenal dan Leeds United mengeluarkan pernyataan bersama mengutuk perlakukan rasialis yang ditujukan kepada pemain Arsenal, Nicolas Pepe, dan penyerang Leeds, Ezgjan Alioski. Aksi rasialis itu diterima kedua pemain tersebut di media sosial usai membela timnya dalam pertandingan Liga Primer Inggris, Senin (23/11) dini hari WIB. Kedua tim bermain imbang 0-0.
Pepe diusir wasit pada menit ke-51 karena dia menanduk Alioski. Wasit Anthony Taylor mengeluarkan kartu merah usai mengecek VAR. Pepe pun harus absen tiga pertandingan melawan Wolverhampton Wanderers, Tottenham Hotspur, dan Burnley.
Namun insidet itu justru melebar ke perlakuan rasialis kepada Pepe. Termasuk Alioski juga menjadi sasaran. Sumber mengatakan kepada ESPN, keluarga Alioski mendapatkan ancaman. Mantan pemain Manchester City dan Chelsea, Shaun Wright-Phillips, mendesak agar pelecehan kepada kedua pemain tersebut ditindak.
Arsenal dan Leeds berjanji bekerja sama dengan badan terkait guna menyelidiki individu yang terlibat terhadap perlakukan rasialis tersebut.
"Kami benar-benar mengutuk pelecehan keji yang diarahkan pada Nicolas Pepe dan Ezgjan Alioski di media sosial setelah pertandingan kami melawan Leeds United," demikian pernyataan Arsenal, Senin (23/11).
Arsenal mengatakan perlakuan tersebut benar-benar tak dapat diterima. The Gunners akan bekerja sama dengan kepolisian dan pihak berwenang lainnya untuk melacak dan menuntut pelaku.
Pada saat bersamaan Leeds juga mengeluarkan pernyataan yang mengutuk perlakuan tersebut. "Pelecehan keji yang diarahkan pada Ezgjan Alioski dan Nicolas Pepe di media sosial setelah pertandingan Liga Primer kemarin dengan Arsenal tidak akan ditoleransi oleh Leeds United,” kata Leeds.
Leeds akan bekerja sama dengan kepolisian serta otoritas sepak bola untuk memastikan mereka bertanggung jawab atas apa yang diperbuat. Leeds juga menuntut agar pelaku dihukum.