Senin 23 Nov 2020 20:58 WIB

Tak Merasa Kirim Bunga ke Kodam Jaya, Begini Sikap AMAN

AMAN lewat siaran persnya menegaskan, tidak benar mengirimkan karangan tersebut

Karangan Bunga di Kodam Jaya
Foto: Dok Aman
Karangan Bunga di Kodam Jaya

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA —  Markas Kodam Jaya di Cawang, Jakarta, belakangan ini dibanjiri karangan bunga dengan pesan bernada dukungan untuk menindak para pelaku kerumunan Covid-19. Karangan bunga tersebut terpasang setelah adanya pencopotan spanduk dan baliho sambutan kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) atas perintah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman.

Meski demikian, ada salah satu karangan bunga yang tertulis bersumber dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Pesan dari karangan bunga itu yakni: “Lawan dan Tindak Para Penyebab COVID-19 dan Covidiot.” Menyikapi adanya karangan bunga itu, AMAN lewat siaran persnya menegaskan, tidak benar mengirimkan karangan tersebut. Untuk itu, Pengurus Besar (PB) AMAN akan menyelidiki perbuatan tersebut. 

“Kami Masyarakat Adat Nusantara tetap bekerja keras melawan Covid19 di seluruh penjuru nusantara. Namun Karangan Bunga di atas adalah perbuatan tidak bertanggungjawab pihak yang mengatasnamakan AMAN. Demikian klarifikasi ini kami sampaikan untuk mencegah fitnah dan kesalahpahaman,”ujar PB AMAN lewat siaran pers bertajuk Klarifikasi PB AMAN Terkait Ucapan Karangan Bunga di Kodam Jaya tertanggal 23 November 2020.

Dalam laman resminya, AMAN menegaskan, memiliki  visi untuk mewujudkan kehidupan yang adil dan sejahtera bagi semua Masyarakat Adat di Indonesia. Organisasi ini beranggotakan 2.359 komunitas adat di seluruh Indonesia yang berjumlah sekitar 17 juta anggota individu.

“Kami menempati wilayah adat kami secara turun-temurun. Masyarakat Adat memiliki kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial budaya yang diatur oleh hukum adat, dan lembaga adat yang mempertahankan keberlanjutan kehidupan mereka sebagai komunitas adat.”

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement