REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Seorang perawat yang terkonfirmasi positif COVID-19 asal Tulungagung pada Senin (23/11), dilaporkan meninggal dunia. Sebelumnya, pasien sempat dirujuk ke Rumah Sakit Universitas Airlangga, Surabaya karena kondisinya yang terus memburuk.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Galih Nusantoro, mengatakan, tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit ternama di Tulungagung itu terkonfirmasi positif COVID-19 sejak 21 November. Pasien melakukan tes usap PCR di ruang isolasi RSUD dr Iskak Tulungagung, Jawa Timur.
"Pasien berinisial LTP ini merupakan kontak erat kasus RMT yang dirilis pada 21 November," kata Galih menjelaskan.
Hampir bersamaan dengan RMT, LTP dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan tes usap pada 21 November 2020. Awalnya LTP merasa kurang enak badan dan dirawat di Rumah Sakit Putra Waspada selama empat hari.
Namun, karena gejala sakit terus berlanjut disertai sesak nafas, yang bersangkutan kemudian dirujuk ke RSUD dr. Iskak. Di RSUD dr. Iskak, LTP sempat dirawat selama dua hari. Kondisi yang memburuk menyebabkan LTP dirujuk ke RS Universitas Airlangga Surabaya.
"LTP dinyatakan meninggal hari ini, 23 November 2020 di Surabaya," katanya.
Jenazah kemudian dipulangkan ke Tulungagung dan segera dimakamkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan penanganan jenazah COVID-19. Sementara, jumlah kasus COVID-19 di Tulungagung sampai saat ini tercatat mencapai 535 orang. Dari jumlah itu, yang dinyatakan sebuh sembuh 505 orang, meninggal enam orang, dirawat sembilan orang, karantina 11 orang dan isolasi empat orang.
"Kasus penularan di Kabupaten Tulungagung pada saat ini sudah merambah pada penularan dalam keluarga yang bisa dimungkinkan terbentuknya risiko klaster keluarga. Ketaatan dalam melaksanakan protokol kesehatan masih menjadi kunci awal pencegahan COVID-19 agar tidak meluas," katanya.