Selasa 24 Nov 2020 09:35 WIB

Houthi Tembak Rudal ke Stasiun Distribusi Aramco Saudi

Kebakaran sempat terjadi di tanki bahan bakar Aramco akibat serangan Houthi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Kelompok pemberontak Houthi Yaman.
Foto: Anadolu Agency
Kelompok pemberontak Houthi Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pasukan Houthi Yaman menembakkan rudal yang menghantam stasiun distribusi perusahaan minyak Aramco Arab Saudi di kota Jeddah, Laut Merah, Arab Saudi. Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, menyatakan, operasi penyerangan akan terus berlanjut, Senin (23/11).

Sarea menyatakan, Serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas tindakan koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman. Dia memperingatkan perusahaan asing dan penduduk di Saudi harus berhati-hati.

Baca Juga

Ancaman Sarea disertai dengan unggahan gambar satelit dengan label "pabrik minyak Jeddah utara-Saudi Aramco". Google Maps menunjukkan unggahan cocok dengan gambar dan deskripsi di pinggiran utara Jeddah itu.

Koalisi pimpinan Saudi di Yaman kemudian mengonfirmasi seranga itu. Saudi sebut serangan menargetkan tidak hanya kemampuan nasional kerajaan tetapi juga keamanan energi global.

Seorang pejabat di Kementerian Energi Arab Saudi mengatakan, kebakaran terjadi di tangki bahan bakar di sebuah stasiun distribusi produk minyak di utara Jeddah tetapi telah padam dan tidak ada korban luka.

Fasilitas produksi dan ekspor minyak Aramco sebagian besar berada di Provinsi Timur Saudi, lebih dari 1.000 km dari Jeddah. "Serangan itu sangat akurat, dan ambulans serta mobil pemadam kebakaran bergegas ke sasaran," kata Sarea, menambahkan bahwa serangan itu dilakukan dengan rudal bersayap tipe Quds-2.

Yaman telah terperosok dalam konflik sejak koalisi pimpinan Arab Saudi turun tangan pada Maret 2015. Koalisi ini mencoba memulihkan pemerintah Yaman yang digulingkan oleh pasukan Houthi yang berpihak pada Iran pada akhir 2014. Houthi mengatakan mereka memerangi sistem yang korup.

Selama perang hampir enam tahun, pasukan Houthi telah melakukan banyak serangan rudal dan drone di bandara sipil dan infrastruktur minyak di Arab Saudi, termasuk di ibu kota Riyadh. Koalisi yang dipimpin Saudi mengatakan pihaknya mencegat banyak serangan, dan telah menanggapi dengan serangan udara di wilayah yang dikuasai Houthi.

Serangan lintas batas oleh pasukan Houthi, yang mengendalikan sebagian besar Yaman utara, telah meningkat sejak akhir Mei ketika gencatan senjata yang dipicu oleh pandemi virus korona berakhir. Koalisi mengatakan dua pekan lalu  mencegat dua kapal bermuatan bahan peledak Houthi di Laut Merah selatan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement