REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Maskapai Israel akan mengoperasikan 14 penerbangan mingguan dari Tel Aviv ke Dubai mulai 13 Desember. Ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang dibuat pada September untuk membangun hubungan diplomatik, membuka jalan bagi kerja sama ekonomi antara Israel dan UEA.
Tunduk pada persetujuan peraturan, maskapai penerbangan Israel El Al berencana untuk mengoperasikan tiga penerbangan. Penerbangan akan dilakukan pada Ahad dan Kamis dan dua penerbangan pada hari-hari lain dalam seminggu.
"Penerbangan akan menggunakan pesawat Boeing 737-900 dan 787 Dreamliner," katanya dilansir dari English Alarabiya, Selasa (24/11).
El Al mencatat bahwa, sampai perjanjian masuk visa bersama diberlakukan antarnegara, atau hingga ada solusi bilateral lainnya. Pelancong Israel dapat memasuki UEA dengan paspor asing yang memungkinkan masuk ke tujuan dan atau menerima visa yang berlaku sebelum penerbangan.
Perbatasan Israel sebagian besar telah ditutup untuk orang asing selama pandemi Covid-19, dengan hanya pemegang paspor Israel yang diizinkan masuk.
Sedangkan Arkia dan Israir Airlines mengatakan, mereka baru berencana untuk memulai penerbangan ke Dubai bulan depan. Maskapai penerbangan Dubai juga akan memulai penerbangan dua kali sehari antara pusat bisnis UEA dan Tel Aviv mulai bulan ini.
El Al dan Etihad Airways, maskapai penerbangan nasional Uni Emirat Arab, pekan lalu menandatangani kesepakatan untuk mengeksplorasi kerja sama yang lebih dalam seperti berbagi kode bersama antara Abu Dhabi dan Tel Aviv dan tujuan lainnya.
Etihad mengatakan akan memulai penerbangan harian antara Abu Dhabi dan Tel Aviv mulai 28 Maret tahun depan.