Selasa 24 Nov 2020 13:54 WIB

Joe Biden Pilih Perempuan untuk Pimpin Intelijen AS

Joe Biden memilih perempuan dan orang latin menduduki jabatan di bidang keamanan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
 Presiden terpilih Joe Biden berbicara pada hari Senin, 9 November 2020, di teater The Queen di Wilmington, Del., Saat Wakil Presiden terpilih Kamala Harris mendengarkan.
Foto: AP/Carolyn Kaster
Presiden terpilih Joe Biden berbicara pada hari Senin, 9 November 2020, di teater The Queen di Wilmington, Del., Saat Wakil Presiden terpilih Kamala Harris mendengarkan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden membuat daftar menteri yang mengurus berbagai hal termasuk soal kebijakan luar negeri dan keamanan nasional. Biden memilih perempuan untuk pertama kalinya mengisi jabatan direktur intelijen dan orang Latin pertama menjadi menteri keamanan dalam negeri.

Menurut sumber yang dikonfirmasi, Biden memilih Avril Haines untuk menjabat sebagai direktur intelijen nasional. Dia mantan pejabat tinggi CIA dan wakil penasihat keamanan nasional. Haines akan membuat sejarah sebagai perempuan pertama yang menjabat di intelijen jika disetujui Senat.

Baca Juga

"Avril cerdas dan mampu, memiliki latar belakang yang akan membantunya dengan baik sebagai Direktur Intelijen Nasional (DNI)," kata Senator Virginia Mark Warner seperti dilansir CNN, Selasa (24/11).

"Meskipun saya meyakini dia akan menghadapi pertanyaan kritis dari senator di kedua pihak, semakin cepat kita bisa mendapatkan DNI yang dikonfirmasi untuk mulai memperbaiki kerusakan yang telah dilakukan empat tahun terakhir terhadap badan intelijen kita, semakin baik," ujarnya menambahkan.

Selain itu, ada Alejandro Mayorkas, orang Latin kelahiran Kuba dipilih Biden sebagai menteri Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS). Sebelumnya dia menjabat wakil menteri DHS.

Tugas barunya adalah memimpin departemen tersebut untuk membangun kembali sebuah badan yang melakukan beberapa tindakan paling kejam terkait dengan kebijakan imigrasi Pemerintahan Donald Trump, termasuk pemisahan keluarga di perbatasan AS-Meksiko.

Departemen tersebut menjadi lengan penegakan beberapa program paling kontroversial Trump. Pemilihan itu mendapat dukungan awal dari mantan Sekretaris Perumahan dan Pembangunan Perkotaan Julian Castro.

"Alejandro Mayorkas adalah pilihan bersejarah dan berpengalaman untuk memimpin sebuah badan yang sangat membutuhkan reformasi," cicit Castro di Twitter. "Sebagai imigran dan pencipta program DACA, dia sangat cocok untuk memperbaiki kebijakan Trump dan membangun image yang lebih welas asih dan akal sehat," ujarnya menambahkan.

Biden bergerak cepat untuk menyusun pemerintahannya yang akan datang meskipun Trump terus menolak hasil pemilihan dan memperparah transisi. CNN melaporkan Senin, Biden juga telah menunjuk Janet Yellen sebagai menteri keuangan. Yellen juga akan menjadi perempuan pertama yang menjabat menteri keuangan. 

Daftar nominasi yang diumumkan pada Senin termasuk konfirmasi pemilihan Antony Blinken, ajudan kebijakan luar negeri Biden, sebagai menteri luar negeri berikutnya. Kemudian ada Linda Thomas-Greenfield untuk menjadi duta besar AS untuk PBB. Jake Sullivan digadang-gadang akan bergabung dengan tim Gedung Putih sebagai penasihat keamanan nasional Biden.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement