Selasa 24 Nov 2020 14:11 WIB

Destinasi Wisata Australia akan Cabut Pembatasan

Queensland akan membuka perbatasannya dengan negara bagian lain untuk wisata

Red: Nur Aini
 Petugas polisi memeriksa taksi di titik pemeriksaan di perbatasan negara bagian Queensland-New South Wales di Coolangatta di Gold Coast, Queensland, Australia, 01 Juli 2020. Queensland akan membuka perbatasannya dengan semua negara bagian dan teritori lain, kecuali Victoria, pada 10 Juli.
Foto: EPA-EFE/DAN PELED
Petugas polisi memeriksa taksi di titik pemeriksaan di perbatasan negara bagian Queensland-New South Wales di Coolangatta di Gold Coast, Queensland, Australia, 01 Juli 2020. Queensland akan membuka perbatasannya dengan semua negara bagian dan teritori lain, kecuali Victoria, pada 10 Juli.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Negara bagian Queensland di Australia akan mencabut pembatasan perbatasan di dua negara bagian terpadat negara itu mulai Desember. Hal itu dikatakan Kepala Pemerintahan Queensland Annastacia Palaszczuk pada Selasa (24/11), untuk menggairahkan industri pariwisata.

Queensland, destinasi libur populer, menutup perbatasannya untuk pelancong dari New South Wales (NSW) dan Victoria pada Agustus setelah munculnya klaster-klaster Covid-19. Namun, NSW sejak itu mengalami masa sebulan tanpa kasus Covid-19, yang sumbernya tetap tidak diketahui dan pembatasan kedatangan dari Sydney akan dilonggarkan pada 1 Desember, kata Palaszczuk.

Baca Juga

Warga di Victoria, yang sebelumnya jadi sarang virus corona di negara itu, juga akan diterima jika negara bagian itu nihil kasus pada Rabu, yang akan menandai 26 hari tanpa penularan komunitas.

"Queensland bagus untuk dikunjungi," kata Palaszczuk kepada wartawan di Brisbane.

Pembatasan negara mulai dilonggarkan di seluruh negeri, membantu sektor perjalanan domestik dan perusahaan penerbangan lokal, Qantas Airways dan Virgin Australia. Victoria mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya tidak memiliki kasus aktif virus corona untuk pertama kalinya dalam lebih dari delapan bulan. Hal itu menempatkannya di jalur yang sesuai untuk secara efektif menghilangkan virus setelah penguncian yang ketat, dengan infeksi harian memuncak pada lebih dari 700 pada awal Agustus.

Sementara itu, Qantas akan gigih di masa depan bahwa pelancong internasional diberi vaksin Covid-19 sebelum mereka terbang, seraya menggambarkan langkah tersebut sebagai "suatu keharusan".

"Kami sedang mengubah syarat dan ketentuan kami untuk mengatakan, bagi pelancong internasional, bahwa kami akan meminta orang-orang untuk melakukan vaksinasi sebelum mereka bisa naik pesawat," kata Kepala Eksekutif Alan Joyce kepada penyiar Channel Nine.

Australia menutup perbatasan internasionalnya pada Maret selama gelombang pertama pandemi dan saat ini mengharuskan pelancong yang kembali dari luar negeri untuk dikarantina selama dua minggu. Negara itu melaporkan lebih dari 27.800 kasus Covid-19 dan 907 kematian sejak pandemi mulai.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement