Selasa 24 Nov 2020 15:27 WIB

Transaksi Daring Produk Kosmetik Naik 80 Persen

Social distancing menyebabkan konsumen punya banyak waktu merawat tubuh di rumah.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Belanja produk kosmetik. ilustrasi
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Belanja produk kosmetik. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adanya adaptasi kebiasaan baru akibat pendemi, telah menggeser pola belanja dari luring menjadi daring. Ini terlihat dengan meningkatnya transaksi daring produk kosmetik sebesar 80 persen. 

Social distancing menyebabkan konsumen menjadi lebih banyak waktu di rumah. Maka lebih banyak waktu merawat kulit, badan, dan rambut akibatnya belanja permintaan untuk perawatan di rumah semakin meningkat menggantikan kebutuhan salon dan spa,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih pada pembukaan Virtual Expo IKM Kosmetik 2020, Selasa (24/11). 

Baca Juga

Guna memenuhi permintaan konsumen yang melonjak tersebut, Kemenperin mendorong agar pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) kosmetik terus meningkatkan produktivitasnya. Sebab, akan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. 

“Untuk itu, kami juga meminta kepada mereka bisa berinovasi dalam menciptakan produk dan menjalankan bisnisnya,” kata Gati. Ia menjelaskan, penyelenggaraan kegiatan Virtual Expo IKM Kosmetik 2020 yang diikuti oleh 35 pelaku usaha tersebar di seluruh wilayah Indonesia itu, diyakini dapat menjadi wadah bagi para IKM kosmetik, spa, dan produk spa guna memperluas akses pasarnya.