Selasa 24 Nov 2020 16:33 WIB

TNI Copot Ratusan Baliho FPI, Ini Kata Wagub DKI

Sejumlah spanduk dan baliho tak berizin di Ibu Kota Jakarta diturunkan aparat.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus Yulianto
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria
Foto: Republika/Flori Sidebang
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi perihal pencopotan berbagai baliho Front Pembela Islam (FPI) yang dilakukan oleh aparat TNI. Menurutnya, hal itu merupakan kebijakan pihak TNI yang sejak dulu bekerja sama dengan Pemprov DKI, terutama di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Ariza mengatakan, pihaknya selalu bersinergi dengan seluruh aparat keamanan dalam penegakan aturan dan penanganan Covid-19. Dalam kondisi Covid-19, masyarakat ikut membantu bekerja sama dengan pemerintah. 

"Dan kami bekerja sama dengan jajaran Forkopimda di internal, dengan kodam, polda, kajati, semua. Kami selalu berkerjasama dalam menyikapi berbagai hal termasuk Covid-19," kata Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (24/11).

Menurtnya, kerja sama antara Pemprov DKI dengan seluruh pihak terkait, termasuk aparat keamanan sangat membantu pihaknya dalam mengambil kebijakan. Selain itu, sinergi yang terjalin juga sebagai bentuk untuk saling melengkapi antar pihak.

"Jadi kerja sama kami sangat baik, bahkan kami selalu bekerja sama dengan pemerintah pusat. Hubungan kami dengan jajarannya, Forkopimda sangat baik, saling mengisi, saling melengkapi dalam mengambil kebijakan," ujarnya.

Sebelumnya, petugas gabungan yang terdiri atas unsur TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada Jumat (20/11) menertibkan sejumlah spanduk dan baliho tak berizin di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya dengan menurunkan sekitar 500 personel. Spanduk dan baliho bergambar pimpinan FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS), menjadi sasaran penertiban

Beberapa baliho lainnya yang turut ditertibkan, adalah baliho-baliho partai, dan baliho milik Waskita. Ke depannya, kegiatan serupa akan dilaksanakan lebih rutin untuk memastikan keamanan di Jakarta Pusat tetap kondusif dan aman serta bersih dari baliho-baliho tidak berizin. Pembersihan baliho-baliho tak berizin itu pun didukung oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement