REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi I yang digarap oleh PT Wijaya Karya Serang Panimbang telah mencapai 84,18 persen. Sehingga diharapkan dapat mendukung arus mudik Lebaran 2021.
"Kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing Indonesia untuk menarik investasi," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Saat ini tengah dikerjakan pembangunan pada Seksi 1 dengan progres konstruksi hingga November 2020 mencapai 84,18 persen. Secara keseluruhan Jalan Tol Serang-Panimbang ditargetkan selesai 2023.
Kepala Bagian Umum Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Mahbullah Nurdin berharap pada Maret 2021 Tol Serang-Panimbang Seksi 1 sudah bisa dilakukan uji laik fungsi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendukung arus mudik Lebaran 2021.
"Mudah-mudahan kalau sesuai target seluruh pekerjaan konstruksi Seksi 1 selesai, pada bulan Maret atau April 2021 BUJT sudah bisa mengajukan uji laik fungsi kepada Pemerintah atau BPJT untuk menyambut arus mudik Lebaran Mei 2021 mendatang. Barangkali ada orang Jakarta yang mau mudik Lebaran ke Rangkasbitung sudah bisa melewati jalan tol tersebut," kata Nurdin.
Sementara Direktur Teknik dan Operasi PT Wijaya Karya Serang-Panimbang, Nanang Siswanto mengatakan secara prinsip proyek Tol Serang-Panimbang Seksi Serang-Rangkasbitung berjalan lancar dengan capaian konstruksi pada jalan utama (main road) hampir 100 persen.
"Saat ini tinggal menyisakan pembebasan lahan pada pengerjaan di sekitar overpass STA 24.568 dengan luasan lahan sekitar 75 m2. Sudah negosiasi dan tinggal proses pembayaran," ujar Nanang.
Jalan Tol Serang-Panimbang sepanjang 83,67 km terbagi menjadi 3 Seksi, yakni Seksi 1 Ruas Serang–Rangkasbitung (26,50 km), Seksi 2 Ruas Rangkasbitung-Cileles (24,17 km), dan Seksi 3 Ruas Cileles-Panimbang (33 km).
Pembangunannya dikerjakan dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi sebesar Rp5,33 triliun terdiri dari Seksi 1-2, porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) oleh PT Wijaya Karya Serang Panimbang dan Seksi 3 porsi pemerintah.
Kehadiran Tol Serang-Panimbang juga akan juga diharapkan akan mendukung pengembangan ekonomi wilayah Banten Tengah dan Banten Selatan dengan Banten Utara yang secara geografis berdekatan dengan Jakarta.
Tol ini akan memberikan kemudahan dan efisiensi waktu perjalanan, misalnya dari Jakarta menuju Tanjung Lesung yang sebelumnya membutuhkan waktu tempuh sekitar 4-5 jam, nantinya hanya menjadi sekitar 2-3 jam dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam.
Dengan terhubungnya jalan tol yang melintasi tiga kabupaten yakni Kabupaten Serang, Lebak, dan Pandeglang ini, jadi penghubung menuju kawasan pariwisata di sekitar wilayah Banten seperti KSPN Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon. Tapi juga akan semakin memperlancar konektivitas perekonomian masyarakat baik dari sektor industri, barang, dan jasa karena akan tersambung dengan Tol Jakarta-Merak.