REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Madura United sedang berupaya keras untuk meyakinkan para pemainnya, baik asing maupun lokal, supaya tidak hengkang, meski kompetisi Liga 1 Indonesia hingga saat ini belum menemui kejelasan.
"Kami sudah melakukan rapat internal. Kami akan coba untuk mempertahankan mereka," ujar pelatih Madura United Rahmad Darmawan dikutip dalam laman resmi klub, Selasa (22/11).
Klub-klub saat ini dilanda kegamangan ditinggal para pemain terbaiknya, terutama pemain asing. Di samping alasan ketiadaan kompetisi, para pemain harus ikhlas menerima pemotongan gaji hingga 75 persen dari kontrak.
Pemangkasan gaji itu tertuang dalam salah satu poin di surat keputusan PSSI Nomor SKEP/69/XI/2020 perihal skema pembayaran gaji untuk pemain selama kompetisi belum dijalankan.
Gaji pemain sebesar 50 persen untuk klub Liga 1 akan kembali aktif satu bulan sebelum kompetisi atau Januari dengan catatan kompetisi benar-benar bergulir pada Februari.
Rahmad Darmawan yang sudah merasa klop dengan pemain yang ada saat ini telah melakukan pembicaraan demi meyakinkan supaya tidak pergi ke klub manapun. "Kami sudah melakukan pembicaraan awal, walaupun itu bukan suatu legalitas, tapi paling tidak sudah memberikan ketenangan bagi pemain asing untuk tetap bertahan," kata dia.
Meski begitu, RD tak menutup kemungkinan melepas pemain jika ada tawaran yang lebih baik dan bisa memberikan jaminan masa depan kepada yang bersangkutan. "Tapi ketika punya opsi lain untuk mempertahankan mereka, tapi ketika mereka punya opsi lain atau masa depan yang lebih baik, itu bisa saja," jelas dia.