REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk memastikan akan terus berkomitmen menjaga kinerja perusahaan agar tetap positif di tengah pandemi Covid-19. Corporate Secretary Jasa Marga Agus Setiawan mengatakan, hal tersebut dilakukan dengan efisiensi.
“Upaya efisiensi ini dilakukan di beberapa bagian seperti pada Beban Usaha dan pengendalian capex perusahaan baik capex operasional maupun pengembangan usaha,” kata Agus dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (24/11).
Dari sisi pendanaan, Agus mengatakan untuk mendukung likuiditas, Jasa Marga juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I pada 8 September 2020 senilai Rp 2 triliun. Agus menuturkan, permintaan yang masuk untuk Obligasi Berkelanjutan II tersebut mencapai angka Rp 2,7 triliun melebihi nilai yang ditawarkan.
“Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan di antaranya untuk modal kerja, pemeliharaan jalan tol, peningkatan fasilitas, dan sarana penunjang jalan tol lainnya,” ungkap Agus.
Di tengah situasi pandemi, Agus menegaskan, Jasa Marga terus mengupayakan peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan. Dia menilai, hal tersebut merupakan tantangan sekaligus menjadi peluang bagi perusahaan.
Agus memastikan, Jasa Marga tengah mengembangkan Internet of Things (IOT) Laboratory sebagai pusat reasearch and development. Hal tersebut merupakan inovasi berbasis teknologi Jasa Marga Group.
“Salah satu inovasi yang saat ini tengah dikembangkan yaitu perangkat Automatic Vehicle Classification (AVC) yang merupakan sistem sensor yang digunakan untuk mengklasifikasikan kendaraan yang melewati sebuah gerbang tol sesuai dengan golongannya secara otomatis,” jelas Agus.
Dia menambahkan, anak usaha Jasa Marga yakni PT Jasamarga Tollroad Operator juga terus konsisten melakukan pengembangan uji coba terbatas pembayaran tol nirsentuh berbasis server. Uji coba tersebut dilakukan dengan teknologi Radio-Frequency Identification (RFID) yang dikenal dengan nama Let It FLO.
Di sisi lain, Agus mengatakan setelah adanya pelonggaran PSBB kedua pada akhir September 2020, realisasi pendapatan tol Jasa Marga mulai mengalami peningkatan dari sebelumnya turun sekitar 20 persen. Dia menuturkan, pada awal implementasi PSBB kedua menjadi turun sekitar 4,5 persen.