REPUBLIKA.CO.ID, MALAPPURAM -- Partai Bharatiya Janata (BJP) India membuat langkah signifikan untuk pertama kalinya dalam sejarah pemilihan Kerala memilih dua kandidat perempuan Muslim untuk bersaing. Masuknya kandidat Muslim yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai calon BJP telah menjadi senjata bagi kader partai di distrik Malappuram yang didominasi Muslim, benteng Indian Union Muslim League (IUML).
Terdapat beberapa kandidat laki-laki dari komunitas Muslim ikut mewakili partai BJP dalam pemilihan umum sipil. Namun, hanya ada dua kandidat perempuan dari komunitas yang bersaing sebagai kandidat dengan simbol Teratai di Malappuram.
Dilansir di Economic Times, Selasa (24/11), dua di antara perempuan Muslim kandidat BJP yakni, T P Sulfath yang berasal dari Wandoor bertarung dari daerah pemilihan enam Wandoor grama panchayat, dan Ayisha Hussain, warga asli Chemmad bertarung di daerah pemilihan sembilan Ponmudam grama panchayat.
Keduanya mengaku punya alasan sendiri untuk menjadi calon BJP. Sulfath disebut terkesan dengan kebijakan progresif pemerintah BJP di pusat yang telah membuat nasib perempuan Muslim di negara itu berubah menjadi lebih baik. Kebijakan baru-baru ini dari pemerintah Narendra Modi, yang berdampak lebih besar pada wanita Muslim, membuat Sulfath tertarik.
Sementara Ayisha Hussain memiliki kedekatan politik dengan BJP karena afiliasi suaminya. "Pelarangan talak tiga dan menaikkan usia perempuan untuk menikah dari 18 menjadi 21 adalah dua kebijakan utama yang memengaruhi saya. Ini adalah ukuran berani untuk mensejahterakan perempuan Muslim. Hanya Modi yang berani melakukan tindakan penting seperti itu," kata Sulfath.
Sebelumnya, Sulfath sebagai ibu dua anak, menikah pada usia 15 tahun. Dia mengatakan, sebagai seorang wanita yang menderita luka dan penderitaan menikah di usia remaja, dia begitu tertarik dengan revisi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat. Ini disebut akan membantu perempuan Muslim secara besar-besaran.
Sulfath memiliki impian untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan di pemerintahan. Namun pernikahan dini menghentikan studinya di kelas 10.
Di samping itu, Ayisha Hussain telah tertarik ke BJP melalui suaminya Hussain, yang merupakan anggota aktif dari Minoritas Morcha, bagian dari BJP. Dia merupakan Ibu dari seorang anak gadis berusia 10 tahun. Ayisha mendukung kebijakan progresif wanita pro-Muslim yang diperkenalkan oleh pemerintah Modi.
"Saya mendukung Modi dan BJP atas kebijakan berani mereka untuk kesejahteraan negara," kata Ayisha.