Selasa 24 Nov 2020 21:53 WIB

Positif Covid-19 di Sulteng Cetak Rekor Tertinggi

Hari ini 81 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Positif Covid-19 di Sulteng Cetak Rekor Tertinggi
Foto: Pixabay
Positif Covid-19 di Sulteng Cetak Rekor Tertinggi

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Penambahan kasus Covid-19 di Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat rekor tertinggi hari ini setelah 81 warga dinyatakan positif, Selasa (24/11). Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) Covid-19 Provinsi Sulteng Moh. Haris Kariming menyatakan hari ini 81 orang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan usap (swab).

"Ini merupakan penambahan kasus harian tertinggi. Secara kumulatif 1.632 orang di Sulteng telah terinfeksi Covid-19," katanya, Selasa malam.

Baca Juga

Ia menjelaskan 81 orang itu berada di sejumlah kabupaten dan kota antara lain 14 orang di Kota Palu, 31 orang di Kabupaten Banggai Kepulauan, 18 orang di Poso, enam orang di Morowali, lima orang di Sigi, empat orang di Tolitoli, satu orang di Buol, satu orang di Morowali Utara dan satu orang di Banggai Laut.

Sementara itu 11 pasien Covid-19, masing-masing lima orang di Palu, satu orang di Sigi, dua orang di Donggala, satu orang di Banggai Laut, satu orang dili Parigi Moutong dan satu orang di Tolitoli dinyatakan sembuh hari ini.

Secara kumulatif total pasien Covid-19 yang sembuh sampai saat ini berjumlah 969 orang. Selain itu total pasien Covid-19 yang meninggal dunia berjumlah 62 orang.

Haris menerangkan saat ini 601 pasien masih menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat. "Saat ini ada 295 sampel usap Covid-19 dalam pemeriksaan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu," katanya.

Ia berharap hasil pemeriksaan terhadap 295 sampel usap tersebut negatif agar tidak terjadi ledakan kasus lagi Covid-19 di Sulteng. Haris mengimbau masyarakat mendukung tim pengawas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.

"Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19 di Sulteng," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement