Selasa 24 Nov 2020 21:54 WIB

Foto Artis Mesir dengan Aktor Israel Berbuntut Panjang

Artis multitalenta Mesir Mohamed Ramadan berfoto dengan artis Israel

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Mohamed Ramadan (tengah) artis Mesir berpose dengan bintang Israel
Foto: Dok Istimewa
Mohamed Ramadan (tengah) artis Mesir berpose dengan bintang Israel

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO –  Organsisai Aktor Mesir meminta Persatuan Sindikat Artistik untuk mengadakan pertemuan mendesak yang dijadwalkan Senin (23/11) untuk mengambil keputusan yang menentukan mengenai tuduhan normalisasi dengan Israel yang ditujukan kepada aktor dan penyanyi populer Mohamed Ramadan.  

Kepala Organisasi Aktor, Ashraf Zaki, mengatakan telah mengeluarkan pernyataan pada Ahad (22/11) yang mendesak serikat untuk bersidang satu hari setelah kontroversi panas.  

Baca Juga

Hal ini menyusul foto dan video yang menyebar di media sosial Ramadan dengan sejumlah artis dan pesepakbola Israel di sebuah artistic gathering di Uni Emirat Arab (UEA). 

Dalam pernyataan itu, Dewan Organisasi dengan tegas menyerukan tindakan segera terkait apa yang mereka gambarkan sebagai perilaku individu dari satu anggota, menekankan dukungan penuh terhadap hak-hak rakyat Palestina yang disepakati oleh semua anggota dan serikat sindikat artistik Mesir dan Arab. 

"Dewan Organisasi sepenuhnya menyadari perbedaan antara perjanjian resmi yang menjadi komitmen pemerintah Arab dan posisi publik, budaya, dan artistik terkait masalah normalisasi," kata sindikat tersebut menjelaskan, merujuk pada Israel sebagai entitas perampas.

Kontroversial

Pada Senin (23/11) pagi, Ramadan mengunggah bendera Palestina sebagai foto sampul media sosialnya setelah menjelaskan kepada publik bahwa dia telah mengambil ratusan foto dengan penggemar saat berkunjung ke sebuah negara Arab. Ia menekankan bahwa dirinya tidak bertanya tentang kebangsaan atau identitas masing-masing penggemar. 

Kontroversi bermula ketika berbagai akun media sosial Arab resmi yang dijalankan pemerintah Israel mengunggah sejumlah foto aktor hebat Ramadan bersama beberapa selebriti Israel di UEA, yang mengungkapkan bagaimana seni menyatukan bangsa.

Kolaborasi budaya antara seniman Israel dan Arab telah dirayakan berulang kali oleh Israel dalam beberapa pekan terakhir setelah UEA dan Bahrain menandatangani perjanjian normalisasi yang disponsori AS dengan Israel pada pertengahan Agustus 2020.

Kesepakatan normalisasi ditentang oleh dbanyak orang Palestina dan pendukung perjuangan mereka di seluruh dunia. Sebagian besar pendukung ini adalah penonton Ramadan. Dilansir dari laman Ahram, Selasa (24/11).

Ramadan telah terbukti menjadi salah satu artis Mesir dan Arab paling terkenal di dunia, dengan banyak koleksi film, acara TV, dan lagu rap yang sukses secara komersial dalam dekade terakhir. Ia mendapatkan pengikut puluhan juta orang di seluruh dunia.

"Saya mengatakannya dengan lantang dan jelas, kami adalah satu-satunya sindikat artistik yang membatalkan keanggotaan salah satu anggotanya karena normalisasi dengan Israel," kata Zaki di TV lokal pada Sabtu (21/11), merujuk pada Ali Salem, seorang penulis terkemuka yang sangat dikritik karena hubungannya dengan Israel menjelang akhir pemerintahan mendiang presiden Anwar El-Sadat.

Pada 22 Oktober, Persatuan Sindikat Artistik Mesir, yang mewakili para aktor, musisi dan sindikat sinematik, meminta anggotanya untuk mengikuti keputusan majelis umum 25 Januari 1996, yaitu yang menegaskan keputusan dewan sebelumnya pada 19 Januari 1980 untuk melarang segala bentuk hubungan dengan entitas Zionis dan pendukungnya.

Serikat pekerja membuat pengumuman tersebut setelah kontroversi terkait dengan deklarasi Festival Film El Gouna yang berencana untuk menghormati aktor terkait Israel, Gerard Depardieu.

UEA, Bahrain, dan Sudan adalah negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel sejak Camp David Accords dengan Mesir pada 1979 dan Perjanjian Wadi Araba dengan Yordania pada 1994.

Sumber: http://english.ahram.org.eg/NewsContent/5/159/394357/-.aspx   

 

 

 

 

 

 

 

    

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement