Rabu 25 Nov 2020 08:11 WIB

Jerman Ingin Warga Karantina Mandiri Sebelum Rayakan Natal

Sebelum merayakan Natal bersama keluarga warga Jerman diminta karantina mandiri

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Seorang pria dengan kostum Sinterklas mengendarai sepeda di Berlin, Jerman, Senin (23/11). Sebelum merayakan Natal bersama keluarga warga Jerman diminta karantina mandiri.
Foto: EPA
Seorang pria dengan kostum Sinterklas mengendarai sepeda di Berlin, Jerman, Senin (23/11). Sebelum merayakan Natal bersama keluarga warga Jerman diminta karantina mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Enam belas negara bagian di Jerman ingin masyarakat melakukan karantina mandiri selama beberapa hari sebelum mengunjungi sanak keluarga untuk merayakan Natal. Karantina mandiri dianggap salah satu cara untuk menahan laju penyebaran virus corona.

Pada Selasa (24/11) kantor berita Jerman DPA melaporkan negara-negara bagian itu sudah membuat kesepakatan untuk memperketat karantina wilayah Jerman selama beberapa pekan ke depan. Dengan demikian mereka dapat melonggarkan peraturan pembatasan sosial Covid-19 selama Natal. Rencananya negara-negara bagian ini juga akan memajukan libur sekolah.

Baca Juga

Perusahaan pun harus mengizinkan karyawan mereka untuk bekerja dari rumah. Rencana ini akan dibahas dalam rapat virtual dengan Kanselir Angela Merkel pada Rabu (25/11) besok. Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Jerman melaporkan 14.361 kasus baru dan 249 kasus kematian dalam beberapa hari terakhir.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement