Rabu 25 Nov 2020 09:47 WIB

Hubungan Turki dan Mesir Tersandera Ikhwanul Muslimin?

Arab Saudi lebih fleksibel berinteraksi dengan Turki dibanding Mesir

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
 Arab Saudi lebih fleksibel berinteraksi dengan Turki dibanding Mesir
Foto: MOHAMED ABD EL GHANY/REUTERS
Arab Saudi lebih fleksibel berinteraksi dengan Turki dibanding Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Sumber-sumber Mesir yang memiliki informasi luas mengungkapkan bahwa hubungan yang erat antara Mesir dan Arab Saudi tidak mencegah setiap negara mempertahankan batas kemerdekaan untuk bergerak sesuai keinginan di tingkat kawasan. 

Karena itu, Riyadh menunjukkan fleksibilitas yang jelas terhadap Turki, sementara Kairo belum mengambil langkah spesifik apa pun ke Ankara untuk menunjukkan reaksi terhadap banyak pesan politik yang dikirim oleh pejabat senior Turki.

Baca Juga

Sumber tersebut mengatakan kepada The Arab Weekly, "Para pemimpin Mesir suka bergerak perlahan dan hati-hati serta tidak mengambil inisiatif dalam krisis yang kompleks seperti ini, terutama ketika komponen krisis tidak stabil dan dikendalikan oleh berbagai pihak. Ia lebih suka bertaruh pada faktor waktu, yang dapat menciptakan kenyataan dengan warna yang tidak cocok." 

Sumber tersebut menunjukkan bahwa Mesir memahami motif perubahan posisi Arab Saudi terhadap Ankara. Hal ini mengingat penilaian Riyadh bahwa perkembangan positif tidak akan merugikan kepentingan dan tujuannya meski ada di tahap yang sulit. 

Namun masalahnya, menurut sumber tersebut, kepemimpinan Turki tidak tulus dan tidak akan pernah memiliki niat yang sepenuhnya jelas. "Mereka sengaja membuka file pembunuhan Jamal Khashoggi sehingga mereka dapat menggunakannya untuk keuntungan politik kapan saja." 

Sumber tersebut mengatakan, Mesir dan Arab Saudi di masa lalu memiliki pemahaman yang berbeda tentang apa yang terjadi di Suriah dan Yaman, belum lagi Iran. Namun hubungan mereka tidak terpengaruh pada tahap apa pun karena pemahaman bersama mereka tentang garis besar yang mempertahankan aliansi mereka.

Kairo dan Riyadh bersinggungan dengan Ankara pada persoalan Qatar dan Ikhwanul Muslimin. Persoalan pertama agak menjadi masalah besar, dan Riyadh tampaknya bersedia untuk mengabaikan sebagian besar kendala dalam file itu jika pemerintah Amerika Serikat saat ini bertekad untuk menemukan penyelesaian yang tepat untuk krisis tersebut dan tidak menyerahkannya kepada pengawasan pemerintah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement