Rabu 25 Nov 2020 10:30 WIB

Kaspersky Temukan Ratusan Phising Curi Akun PUBG Mobile

PUBG Mobile baru saja memulai musim baru, dengan item, monster, dan mekanik terbaru.

Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pria memainkan game online PlayerUnknown
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Seorang pria memainkan game online PlayerUnknown

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli di perusahaan keamanan siber Kaspersky menemukan ratusan halaman phishing yang bertujuan  mencuri akun PUBG Mobile. Pakar keamanan di Kaspersky, Tatyana Shcherbakova mengatakan penjahat siber mempersiapkan diri mereka untuk menyambut musim permainan baru.

"Halaman phishing yang kami temukan dirancang dengan cara yang sangat meyakinkan, baik dalam desain maupun antarmuka, yang biasanya sangat familiar bagi para gamer," kata dia, dalam keterangan tertulis, Rabu (25/11)

Baca Juga

Permainan penembak multipemain, PUBG Mobile, baru saja memulai musim baru, dengan item, monster, dan mekanik terbaru. Pengembang game sering kali memberikan penawaran berupa insentif kecil sebagai imbalan untuk memainkan game mereka.

Sementara itu, para pelaku kejahatan siber seperti scammer tidak melewatkan peluang bagus untuk memanfaatkan aktivitas game baru.

Kaspersky telah mengidentifikasi setidaknya sebanyak 260 halaman phishing, yang menawarkan kesempatan kepada pengguna untuk memenangkan item baru. Untuk mendapatkan hadiah tersebut, pengguna hanya perlu mengirimkan akun game mereka melalui profil Twitter atau Facebook.

Setelah entri gagal, pengguna akan diminta untuk memberikan informasi tambahan, termasuk nama alias yang mereka gunakan dalam game, nomor telepon, dan detail pribadi lainnya.

Akibatnya, para scammer tidak hanya mendapatkan akun media sosial pengguna tetapi juga detail pribadi tambahan ini. Semua upaya ini bertujuan untuk menjual akungame pengguna dan mendapatkan keuntungan.

Untuk menghindari menjadi korban phishing dengan skema tersebut, Kaspersky menyarankan agar para gamer jangan turut bergabung dalam undian apapun, selain dari situs web game resmi, kemudian juga memeriksa informasi melalui sumber resmi. Jika aktivitas terkait benar-benar ada, para pengembang game kemungkinan tidak akan merahasiakannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement