Rabu 25 Nov 2020 13:10 WIB

FIFA Sampaikan Duka Atas Wafatnya Ricky Yacobi

pernyataan itu diutarakan FIFA melalui surat resmi yang ditujukan kepada PSSI.

Gianni Infantino
Foto: EPA/Walter Bieri
Gianni Infantino

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- FIFA melalui presidennya Gianni Infantino, menyampaikan belasungkawa atas wafatnya legenda tim nasional Indonesia Ricky Yacobi.

Dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Rabu (25/11), pernyataan itu diutarakan FIFA melalui surat resmi yang ditujukan kepada PSSI.

"Saya ingin mengucapakan ungkapan turut berduka cita yang mendalam atas kepergian mantan pemain timnas dan legenda sepak bola Indonesia Ricky Yacobi. Kata-kata rasanya tak cukup untuk mengungkapkan kesedihan atas kehilangan ini," ujar Infantino.

Dia melanjutkan, FIFA mengapresiasi semua pencapaian Ricky selama berkiprah di lapangan hijau. FIFA menyebut, Ricky Yacobi merupakan pemain Indonesia paling menonjol di era 1980-an.

Legenda timnas yang meninggal pada umur 57 tahun itu juga dinilai FIFA sebagai penyerang subur yang pribadinya sulit dilupakan.

"Peninggalan dan pencapaian yang sudah dia raih, khususnya tentang kepribadian, popularitas, kepemimpinan dan kualitasnya sebagai manusia secara utuh tidak akan pernah bisa dilupakan. Dia akan selalu dirindukan," tutur Infantino.

FIFA pun mengenang Ricky Yacobi sebagai kapten timnas Indonesia pada lebih dari 30 pertandingan. Ricky pun dicatat pernah memperkuat klub PSMS, Arseto Solo, dan klub Jepang Matsushita FC.

Tidak lupa, Gianni Infantino turut menyuntikkan semangat dan penghiburan kepada keluarga dan orang-orang dekat Ricky Yacobi.

"Mewakili komunitas sepak bola internasional, saya turut bersimpati amat dalam untuk PSSI, keluarga Ricky, teman-teman dan orang-orang terkasih yang ditinggalkan. Kami akan selalu bersama kalian. Kami berharap semua kenangan dan kata-kata penyemangat akan membantu untuk memberikan kedamaian dan penghiburan di masa-masa sulit saat ini," kata pria kelahiran Swiss tersebut.

Ricky Yacobi mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (21/11), diduga akibat serangan jantung ketika sedang bermain sepak bola di Lapangan ABC Gelora Bung Karno, Jakarta.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement