Rabu 25 Nov 2020 14:55 WIB

Dekati Akhir Tahun, Serapan Anggaran PEN Baru 60 Persen

Satga merelokasi pos belanja dan menambah anggaran kesehatan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolandha
Petugas medis (kanan) menyimulasikan pemberian vaksin COVID-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/11/2020). Hingga akhir November 2020 ini, pemerintah telah mencairkan Rp 423,23 triliun atau 60,9 persen dari total anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 695,2 triliun. Artinya, pemerintah hanya punya sisa waktu satu bulan sebelum akhir tahun anggaran untuk merealisasikan serapan anggaran yang tersisa.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Petugas medis (kanan) menyimulasikan pemberian vaksin COVID-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/11/2020). Hingga akhir November 2020 ini, pemerintah telah mencairkan Rp 423,23 triliun atau 60,9 persen dari total anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 695,2 triliun. Artinya, pemerintah hanya punya sisa waktu satu bulan sebelum akhir tahun anggaran untuk merealisasikan serapan anggaran yang tersisa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga akhir November 2020 ini, pemerintah telah mencairkan Rp 423,23 triliun atau 60,9 persen dari total anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 695,2 triliun. Artinya, pemerintah hanya punya sisa waktu satu bulan sebelum akhir tahun anggaran untuk merealisasikan serapan anggaran yang tersisa. 

Kepala Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, demi mempercepat serapan anggaran ini pemerintah melakukan realokasi terhadap sejumlah pos belanja. Misalnya, anggaran program perlindungan sosial yang dinaikkan menjadi Rp 234,33 triliun dari sebelumnya Rp 203,9 triliun. Selain itu, program penanganan kesehatan juga mengalami kenaikan anggaran dari 87,55 triliun menjadi Rp 97,26 triliun. 

Baca Juga

"Kenaikan yang cukup besar di sektor kesehatan ini dikarenakan rencana kita melakukan program vaksinasi," ujar Budi dalam keterangan pers di kantor presiden, Rabu (25/11). 

Rincian serapan anggaran untuk setiap sektor pun, data per 23 November 2020, terlihat ada peningkatan signifikan. Anggaran sektor kesehatan sudah tersalurkan Rp 36,69 triliun atau 40,81 persen dari pagu anggaran. Sementara sektor insentif usaha sudah terserap Rp 44,82 triliun atau 37,16 persen dari pagu anggaran. Sedangkan sektor perlindungan sosial sudah disalurkan Rp 203,6 triliun atau 86,88 persen dari pagu anggaran. 

Kemudian untuk sektor UMKM sudah disalurkan Rp 97,05 triliun atau 84,53 persen dari pagu anggaran. Untuk sektor kementerian/lembaga dan pemda sudah disalurkan Rp 36,06 triliun atau 54,66 persen dari pagu. Terakhir, sektor pembiayaan korporasi sudah disalurkan Rp 2 triliun atau 3,22 persen dari pagu anggaran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement