Rabu 25 Nov 2020 17:25 WIB

Dituding Korup, Ini Jawaban Recording Academy

Grammy sebelumnya dituding lakukan korup oleh penyanyi Tha Weeknd.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Grammy sebelumnya dituding lakukan korup oleh penyanyi Tha Weeknd (Foto: ilustrasi)
Foto: EPA
Grammy sebelumnya dituding lakukan korup oleh penyanyi Tha Weeknd (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi The Weeknd dibuat kesal karena album terbarunya “After Hours” tidak masuk dalam nominasi untuk Grammy Award 2021. The Weeknd pun menulis di Twitter pribadinya bahwa Recording Academy telah korupsi.

Keputusan akademi untuk tidak memasukkan album “After Hours” atau single “Blinding Lights” yang sukses menjadi top chart juga memicu gelombang protes dari kritikus dan fans. Namun ketua Recording Academy (organisasi pendiri Grammy Awards) Harvey Mason menepis kabar kecurangan itu.

Baca Juga

"Kami memahami bahwa Weeknd kecewa karena tidak dinominasikan. Saya terkejut dan bisa berempati terhadap apa yang dia rasakan. Sayangnya, setiap tahun, jumlah nominasi selalu lebih sedikit daripada jumlah artis yang berhak,” kata Harvey Mason, ketua Recording Academy seperti dikutip dari Variety, Rabu (25/11).

Mason juga mengklaim bahwa pihaknya telah profesional dalam menyeleksi karya untuk dijadikan nominasi. Menurutnya, semua anggota adalah para profesional musik yang dengan keahlian terbaik mereka dalam menulis dan memproduksi lagu mereka secara kritis memasukkan setiap lagu atau album untuk nominasi.

“Jadi menurut saya itu tidak menunjukkan adanya cacat dalam prosesnya,” tegas Mason.

Dugaan Grammy telah melakukan kecurangan, tampaknya telah terinspirasi oleh klaim eksplosif yang dibuat awal tahun ini oleh pendahulu Mason, Deborah Dugan. Ia mengatakan bahwa proses pemungutan suara di akademi tersebut dicurangi oleh anggota organisasi untuk menguntungkan teman dan kolega.

Lenny Beer, manajer artis sekaligus co-founder majalah musik HITS, juga menuliskan kritik. Ia menyimpulkan bahwa Weeknd "sengaja dikecualikan". Anggota komite nominasi dicurigai memiliki potensi konflik kepentingan yang mungkin mereka miliki dengan artis yang bersaing untuk Grammy.

Menurut perusahaan pelacakan data Buzz Angle, album "After Hours" telah terjual 460 ribu eksemplar dan telah mengumpulkan lebih dari 1,7 miliar streaming. Hal itu ukup untuk menjadikannya album yang paling populer ketiga tahun 2020. 

Sementara single "Blinding Lights" telah dimasukkan dalam 10 besar Billboard Hot 100 sejak Februari. Tak hanya itu, jangan salah, The Weeknd telah memenangkan tiga Grammy di masa lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement