Rabu 25 Nov 2020 17:46 WIB

Ancaman Teror di Benua Hitam, Mozambik-Tanzania Waspada

Mozambik dan Tanzania sepakat lawan bersama teror Al-Shabaab

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Mozambik dan Tanzania sepakat lawan bersama teror Al-Shabaab. Peta Zambia, Mozambique, Botswana, dan Zimbabwe yang berada di Benua Afrika.
Foto: EPA/FACUNDO ARRIZABALAGA
Mozambik dan Tanzania sepakat lawan bersama teror Al-Shabaab. Peta Zambia, Mozambique, Botswana, dan Zimbabwe yang berada di Benua Afrika.

REPUBLIKA.CO.ID, DODOMA – Mozambik dan Tanzania akan bekerja sama untuk melakukan operasi bersama melawan kelompok teroris di sepanjang perbatasan bersama. Kerja sama ini dilakukan setelah ada pertemuan antara kepala polisi Tanzania dan mitranya dari Mozambik.

Pekan lalu Kepala Polisi Tanzania Simon Nyakoro Sirro bertemu dengan mitranya dari Mozambik Bernadino Rafael di kota selatan Mtwara, sebuah wilayah yang berbatasan dengan Tanzania dan Mozambik, untuk membahas berbagai masalah keamanan. Fokusnya pada pemberontakan jihadis yang berkembang di Mozambik Utara dan di Tanzania Selatan.

Baca Juga

Berbicara kepada media setelah pertemuan mereka, Sirro mengatakan, warga Tanzania harus tetap tenang. Kolaborasi antara dua pasukan polisi akan mengarah pada patroli bersama dan berbagi informasi intelijen. "Sejujurnya Anda tidak bisa membunuh orang dan tetap merasa aman dan bangga," kata dia dilansir di The Africa Report, Rabu (25/11).

"Mereka menipu diri sendiri. Warga Tanzania harus tenang, kami akan bekerja sama untuk memastikan bahwa kami menemukan penjahat di perbatasan dan menangani mereka," sambung Sirro.

Sementara itu, mitranya dari Mozambik, Rafael, mengimbau warga yang tinggal di daerah perbatasan untuk melaporkan tanda-tanda ketidakamanan. Mereka berencana untuk melakukan operasi bersama termasuk bertukar informasi untuk mencari pelaku.

Rafael mengaku sedih dengan laporan serangan di wilayah Mtwara di mana lebih dari 175 rumah dibakar dan orang-orang terbunuh oleh kelompok teroris yang melarikan diri ke Mozambik. 

Dia berjanji akan bekerja dengan Tanzania untuk menemukan para penjahat. "Kami datang ke Tanzania untuk mengikuti pelatihan dan pengalaman lagi ... Kami sebenarnya telah berbicara tentang bagaimana bekerja sama di perbatasan untuk mengalahkan musuh bersama kami," tambahnya. 

Satu dekade sebelum kekerasan, ada sekte agama, Al-Shabaab (tidak terkait dengan al-Shabaab di Somalia), yang aktif di beberapa distrik di Cabo Delgado. Sebagai kelompok agama, mereka mengupayakan praktik Islam radikal dan hukum Syariah, dan menentang segala bentuk kerjasama dengan pemerintah. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement