Rabu 25 Nov 2020 18:08 WIB

Thailand akan Terima Vaksin Covid-19 dari Inggris Awal 2021

Thailand memperkirakan butuh 2 juta dosis vaksin Covid-19 per bulan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Bendera Thailand. Vaksin Covid-19 Astrazeneca dari Inggris akan tersedia di Thailand pada awal paruh pertama tahun 2021.
Foto: blogspot.com
Bendera Thailand. Vaksin Covid-19 Astrazeneca dari Inggris akan tersedia di Thailand pada awal paruh pertama tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Vaksin Covid-19 Astrazeneca dari Inggris akan tersedia di Thailand pada awal paruh pertama tahun 2021. Hal itu diumumkan pemerintah berdasarkan kesepakatan transfer teknologi yang ditandatangani bersama Pemerintah Inggris dan Thailand.

Perusahaan farmasi Thailand, Siam Bioscience akan menerima teknologi untuk vaksin yang dikembangkan tim di Oxford University. Perusahaan Thailand tersebut tengah menunggu pendaftaran vaksin ke Food and Drug Administration dalam enam bulan ke depan.

Baca Juga

Seperti dilansir laman Asia One, perusahaan farmasi juga akan memproduksi vaksin yang cukup untuk negara tetangga Thailand dan ASEAN pada paruh pertama 2021. Awalnya, 26 juta dosis akan diproduksi untuk 13 juta orang Thailand.

Siam Bioscience memiliki kapasitas produksi 180 juta hingga 200 juta dosis per tahun atau 15 juta dosis per bulan. Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Opas Karnkawinpong memperkirakan, Thailand membutuhkan 2 juta dosis per bulan. Sisanya diekspor ke negara tetangga.

Pada Desember, Dewan Vaksin akan mengungkapkan kelompok mana yang akan menerima vaksin terlebih dahulu. Hal itu dilakukan, setelah mempertimbangkan tingkat kematian, kemungkinan infeksi, dan lain sebagainya.

Dilihat dari program vaksinasi influenza 2009, kelompok pertama yang menerima vaksin adalah orang lanjut usia dan rentan dengan penyakit yang mendasari. Sementara hasil dari uji klinis fase 3 menunjukkan vaksin Oxford/AstraZeneca 70 persen efektif, meningkat menjadi 90 persen jika dosis setengah kemudian diberikan dosis penuh.

Perusahaan kini akan mengirimkan hasilnya ke Food and Drug Administration Inggris dan Eropa untuk persetujuan. AstraZeneca dan Universitas Oxford berkomitmen untuk memperluas kapasitas vaksin ke populasi dunia dengan target dosis 3,1 miliar baht Thailand (137 juta dolar Singapura) per tahun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement