REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, hingga saat ini Gedung Putih tulus untuk memproses transisi pemerintahan. Ia juga berharap tidak ada dendam dari pemerintahan Donald Trump.
"Sejauh ini tidak ada rasa dendam, dan saya tidak mengharapkannya," kata Biden di stasiun televisi NBC News seperti dikutip BBC, Rabu (25/11).
Hal ini Biden sampaikan saat ia mulai mengumumkan orang-orang yang mengisi kabinetnya. Orang-orang itu membantunya menjalankan pemerintahan pada bulan Januari mendatang.
Pada Senin (23/11) lalu Trump akhirnya sepakat untuk memproses masa transisi resmi. Tiga pekan usai pemungutan suara. Tetapi ia masih tidak mengakui kekalahan.
Trump masih mengklaim pemilihan presiden diwarnai oleh kecurangan. Biden mengaku ia belum berbicara dengan Trump.
"Awal yang lambat tapi mulai terjadi dan tinggal dua bulan lagi, jadi saya merasa senang dengan kemampuan untuk mempercepatnya," kata Biden dalam program Nightly News di NBC.
Biden mengatakan ia berencana untuk bertemu dengan gugus tugas Covid-19 Gedung Putih. Ia akan membahas distribusi dan akses vaksin virus Corona. Ia juga mulai mendapatkan pengarahan harian mengenai perkembangan dan ancaman internasional.
Kini Biden juga memiliki akses ke kantor-kantor pemerintahan dan anggaran senilai jutaan dolar AS untuk memulai proses pengambilalihan kekuasaan. Mantan wakil presiden Barack Obama itu mengatakan masa jabatannya bukan 'masa jabatan ketiga Obama'.
Karena 'tantangan yang dihadapi saat ini sepenuhnya berbeda tantangan dari masa pemerintahan Obama-Biden'. Biden mengganti slogan Trump dari American First menjadi America is Back'. "AS siap untuk memimpin dunia, bukan mundur darinya," kata Biden saat mengumumkan timnya di Wilmington, Delaware, Selasa (24/11) kemarin. n Lintar Satria