REPUBLIKA.CO.ID, MEMPHIS -- Pemakai kacamata kerap mengeluhkan hal sama setiap kali memakai masker: kabut pada lensa mereka. Seorang ahli bedah saraf asal Memphis, Amerika Serikat, membagikan tips berguna untuk mengatasinya.
Dokter bedah bernama Daniel Heiferman itu menunjukkan cara mudah membuat kacamatanya tidak lagi berkabut ketika memakai masker. Dia memasang plester besar di bagian pangkal hidung sehingga udara tidak naik ke kacamata.
"Satu plester sederhana bisa membuat keajaiban. Saya mempelajarinya di ruang operasi," tulis Heiferman via Twitter, sambil mengunggah swafoto dirinya bermasker lengkap dengan plester di pangkal hidung.
If you’re having a hard time with glasses fogging or keeping your mask up over your nose, a simple bandaid does wonders. Learned it in the OR.
Feel free to share, it may save lives! pic.twitter.com/RBG8JGUzFS
— Daniel M. Heiferman, MD (@DanHeifermanMD) November 12, 2020
Pria yang baru dua bulan aktif di Twitter tersebut menyenangi metode plester karena manjur dan tidak mengganggu kulitnya yang sensitif. Namun, dia yakin ada banyak cara lain untuk mencegah kacamata berkabut saat pakai masker.
Heiferman menantang para pengguna kacamata untuk menemukan cara sendiri yang tentunya nyaman bagi masing-masing orang. Akan tetapi, dia mengingatkan agar tetap memakai masker dengan benar, menutupi area hidung dan mulut.
Cicitan Heiferman soal masker menjadi viral, mendapat lebih dari 171 ribu tanda suka dan di-retweet lebih dari 76 ribu kali. Model dan wirausahawan Chrissy Teigen juga mengunggah ulang cicitan itu di akun Twitter pribadinya.
Sekarang, Heiferman menjadi semacam juru bicara tidak resmi soal pemakaian masker. Dia kerap diwawancarai media, yang dianggap sang dokter sebagai peluang baik berbagi informasi tentang pencegahan corona.
Dia memerinci, plester sebaiknya dipasang secara melintang. Setengah bagian di masker dan setengahnya lagi di wajah. Pemilik kulit sensitif bisa menyisipkan kapas terlebih dahulu pada kulit yang dipasangi plester.
Ganti plester secara berkala atau ketika perekatnya sudah tidak lengket. Bagi Heiferman yang dapat menjalani operasi 12 jam sampai seharian penuh, dia melepas dan mengganti plester saat makan dan jam istirahat.
Secara pribadi, Heiferman suka plester berukuran besar karena memblokir udara dengan efektif. Namun, setiap orang bisa saja punya preferensi ukuran serta gaya berbeda, tergantung mana yang paling cocok untuk mereka.
Saat melakoni operasi bedah, Heiferman menambahkan kaca pembesar yang dipasang pada kacamata. Sementara, beberapa rekannya menggunakan selotip untuk menjaga masker medis tidak menyebabkan kabut di kacamata.
Bagi Heiferman, metode selotip mengiritasi kulit di pangkal hidungnya sehingga dia memilih plester. "Pada akhirnya, semua orang membuat pengorbanan mereka, dan memakai masker hanyalah salah satunya," ungkap Heiferman, dikutip dari laman Insider, Rabu (25/11).