REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Presiden Kolombia, Ivan Duque mengatakan, Operasi Orion anti-perdagangan narkoba 29 negara menyita lebih dari 90 ton kokain selama sekitar enam minggu awal tahun ini, Rabu (25/11). Penyitaan kokain tersebut setara dengan sekitar 250 juta dosis.
"Sebanyak 90,7 ton kokain disita dalam fase keenam dari Orion. Operasi multinasional ini menyelamatkan nyawa," kata Duque dalam presentasi virtual.
Fase keenam kampanye berlangsung antara 15 September dan 30 Oktober. Gerakan itu telah dimulai sejak 2018. Negara-negara yang berpartisipasi dalam Orion secara keseluruhan telah menyita lebih dari 284 ton kokain dan 63 ton mariyuana sejak operasi dimulai.
Dalam laporan terbaru ini, lebih dari 18 ton ganja telah disita dan 413 orang dari berbagai negara ditangkap. Tujuh pesawat terbang, 76 perahu, dan lima perahu semi-submersible juga disita.
Pemerintah negara Andes berada di bawah tekanan terus menerus dari Amerika Serikat untuk mengurangi penanaman koka, bahan dasar kokain. Pada awal pekan ini, kelompok tersebut akan memenuhi target pemberantasannya untuk tahun 2020, meningkatkan penghapusan sebesar 30 persen year-on-year ke level rekor.
Program Operasi Orion pada fase sebelumnya melibatkan operasi dan investigasi 18 negara di dunia melawan peredaran narkoba selama 105 hari. Negara-negara yang terlibat adalah Kolombia, Amerika Serikat, Meksiko, Panama, Kosta Rika, Honduras, Guatemala, Nikaragua, Prancis, Belanda, Peru, Brasil, Ekuador, Republik Dominika, Jamaika, serta tiga negara pengamat: Argentina, Kanada, dan Cile.