Kamis 26 Nov 2020 12:01 WIB

Cargill Bangun Pabrik di Jawa Timur Senilai Rp 1,41 Triliun

Pabrik di Jawa Timur direncanakan siap beroberoperasi pada awal 2022.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Cargill
Cargill

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cargill menginvestasikan dana senilai 100 juta dolar AS atau setara Rp 1,41 triliun di pabrik pemanisnya PT Sorini Agro Asia Corporindo yang berlokasi di Pandaan, Jawa Timur. Dana tersebut, rencananya digunakan untuk membangun pabrik Corn Wet Mill serta menambahkan Starch dryer.

Fasilitas ini direncanakan siap beroberoperasi pada awal 2022. Pabrik Corn Wet Mill yang baru ini memungkinkan pabrik mengubah jagung menjadi pati dan pemanis. 

Baca Juga

"Dengan pengembangan portofolio produk dan kapasitas produksi yang jauh lebih besar, kami berada pada posisi yang tepat untuk mendukung rencana pertumbuhan para pelanggan kami,” kata Managing Director, Cargill Starches, Sweeteners & Texturizers (CSST) Asia, Frank Monmont melalui keterangan resminya, Kamis (26/11).

Investasi ini juga diklaim sebagai komitmen perusahaan untuk terus tumbuh di Indonesia dan memberikan dukungan signifikan bagi perekonomian lokal dengan menyediakan akses bagi petani untuk memperoleh sumber pendapatan.

Fasilitas pabrik Cargill di Pandaan mulai beroperasi pada 1983 dan saat ini mengimpor pati (tapioka dan jagung) dan mengubahnya menjadi pemanis, seperti glukosa, sorbitol, dan maltodextrin. Dengan perluasan ini, Cargill akan dapat terus menghasilkan produk pemanis yang telah ada dan menambahkan produk baru seperti pati jagung, corn gluten meal, corn gluten feed dan corn germ. 

Dengan demikian, Cargill akan lebih siap berkolaborasi dengan para pelanggan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan mereka, mulai dari industri permen (confectionary), produk berbahan susu (dairy), makanan siap masak (convenience foods), produk perawatan pribadi, industri produk kertas hingga industri pakan ternak.

"Investasi kami dalam mengembangkan dan memperluas pabrik pemanis kami di Pandaan dilakukan bersamaan dengan upaya pemerintah Indonesia mengidentifikasi kebutuhan akan investasi yang semakin meningkat di sektor pertanian," kata Cargill Starches, Sweeteners & Texturizers (CSST) Managing Director for Southeast Asia sekaligus Country Representative for Indonesia, Sunit Dhoka.

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), hanya tiga persen dari penanaman modal asing (foreign direct investment) di Indonesia pada 2019 yang masuk ke sektor pertanian. Padahal, sektor ini menyumbang 29 persen dari total lapangan kerja di Indonesia. 

"Kami optimistis, investasi kami akan membawa manfaat yang positif, karena kegiatan operasional kami menciptakan permintaan yang berkelanjutan untuk mendukung kegiatan hulu pertanian di Indonesia, khususnya di Jawa Timur," tambahnya. 

Cargill saat ini memiliki 20 ribu karyawan di 60 lokasi di seluruh Indonesia. Selain total investasi langsung Cargill senilai 800 juta dolar AS di Indonesia dalam lima tahun terakhir, yang juga meliputi perluasan pabrik Pandaan ini, Cargill berkontribusi lebih dari lima juta dolar AS kepada berbagai organisasi nirlaba di Indonesia untuk mendukung kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement