Jumat 27 Nov 2020 05:00 WIB

Apakah Ada Nabi Perempuan?

Perempuan dan laki-laki memiliki kapasitas yang sama menjadi ulama dan cendekiawan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Apakah Ada Nabi Perempuan?. Ilustrasi
Foto: Mgrol120
Apakah Ada Nabi Perempuan?. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas ulama adalah laki-laki. Namun, apakah ada juga ulama perempuan? Perempuan dan laki-laki memiliki kapasitas yang sama untuk menjadi ulama dan cendekiawan.

Dalam beberapa sumber Islam, ada beberapa nama perempuan yang menjadi ulama atau bahkan layak disebut nabi. Dijelaskan dalam buku Perempuan Ulama di Atas Panggung Sejarah oleh K.H. Husein Muhammad, ahli tafsir besar Imam Al-Qurthubi mengatakan menurut pendapat shahih, Sayyidah Maryam adalah nabi perempuan karena Tuhan menurunkan wahyu kepadanya seperti kepada nabi-nabi lain.

Baca Juga

Imam Al-Qurthubi wafat pada tahun 671 H, mengambil pandangan tersebut berdasarkan firman Allah surat Ali-Imran ayat 42 berbunyi

وَاِذْ قَالَتِ الْمَلٰۤىِٕكَةُ يٰمَرْيَمُ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفٰىكِ عَلٰى نِسَاۤءِ الْعٰلَمِيْنَ

"Wa iz qalatil-mala'ikatu ya maryamu innallahasṭafaki wa tahharaki wasṭafaki 'ala nisa'il-'alamin."

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika para Malaikat (Jibril) berkata, “Wahai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu, dan melebihkan kamu di atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).”

Mayoritas besar ulama memang tidak mengakui Maryam sebagai nabi. Namun, mereka mengakui ada tokoh-tokoh besar perempuan yang menjadi teladan bagi masyarakat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement