REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peri Sandria mengaku banyak mempelajari teknik diving dari legenda sepak bola Diego Armando Maradona ketika sudah berada di dalam kotak penalti. Hal ini diungkapkannya ketika berbincang dengan republika.co.id pada Kamis (26/11) untuk mengenang sang super star lapangan hijau yang meninggal akibat serangan jantung, Rabu (25/11).
"Pertama, tentu saja kita dan seluruh dunia kehilangan salah satu pemain sepak bola yang pernah ada. Maradona adalah sosok yang selalu memberikan inspirasi bagi para pesepak bola termasuk saya," ujar legenda sepak bola nasional ini.
Peri, topskor Liga Indonesia 1994/1995 dengan torehan 34 gol dari 37 laga ini, mengaku mempelajari teknik diving dan segala trik yang dilakukan Maradona. "Selain skill sepak bola yang istimewa, Maradona juga salah satu pemain yang memiliki aksi diving dan trik yang baik. Yang tidak terlihat oleh wasit. Salah satunya yang sangat terkenal tentu saja gol Tangan Tuhan ke gawang Inggris," kata Peri.
Satu lagi yang dicontoh Peri dari Maradona adalah sifat egois seorang penyerang. "Striker harus ada sikap egois kalau sudah di kotak penalti. Ini juga saya belajar dari seorang Maradona. Egois kadang dibutuhkan oleh seorang striker untuk mengambil keputusan melakukan eksekusi akhir," kata mantan bomber timnas Garuda ini.
"Selain itu Maradona bisa dibilang pembunuh berdarah dingin di kotak penalti. Dia jarang mencetak gol dengan tendangan keras. Kebanyakan pasti secara perlahan namun pasti. Itulah kelebihan yang jarang dimiliki oleh pesepak bola lainnya," kata mantan pemain yang membawa Bandung Raya juata Liga Indonesia 1995/1996 ini.