REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sekelompok mahasiswa MPIA UNY meneliti pengaruh pemakaian air kelapa dan ekstrak buah tomat terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah. Dari penelitian ini mereka ingin mengetahui keefektifan antara penggunaan air biasa dengan pemakaian air kelapa dan ekstrak buah tomat.
Riset dilakukan oleh Fitri Nur Aini, Afni Nirwana dan Talcha Ainun Rima dari Prodi Pendidikan IPA. Fitri mengatakan, banyak limbah pertanian dan agroindustri yang kurang dimanfaatkan tapi memiliki kandungan gizi tinggi yang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman.
"Limbah air kelapa mengandung senyawa organik seperti auksin dan sitokinin yang berfungsi dalam perpanjangan sel. Kedua hormon ini penting bagi pertumbuhan dan jumlah daun dalam tanaman," kata Fitri, Kamis (26/11).
Afni menjelaskan, air kelapa mengandung mineral seperti natrium, kalsium, ferum, magnesium, cuprum, fosfor dan sulfur. Selain kaya mineral, juga mengandung gula 1,7-2,6 persen, protein 0,07-0,55 persen dan mengandung berbagai macam zat yang bermanfaat seperti asam sitrat, asam nikotina, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin,
thiamin, hormon auksin dan sitokinin.
Sedangkan, ekstrak tomat mengandung mineral seperti kalsium, magnesium, fosfor, kalium, natrium dan sulfur yang banyak manfaat.
"Khususnya, untuk pertumbuhan tanaman seperti metabolisme tanaman, respirasi dan pertumbuhan sel, serta pembentukan enzim," ujar Afni.
Talcha menerangkan, bahan yang digunakan mulai bibit tanaman cabai merah, air kelapa, ekstrak buah tomat, air, dan tanah atau pasir. Langkah awal membuat ekstrak tomat, dan harus buah yang segar dan bebas dari hama yang digunakan.
Tomat dicuci dan dipotong dua untuk menghilangkan bijinya, ditimbang 500 gram dan dihaluskan menggunakan blender. Bungkus dengan kain halus, ditimbang 20 gram lalu ditambah air 80 mililiter, buat menjadi 100 mililiter, saring memakai kain kasa.
"Hasil saringan disebut sebagai larutan stok. Pembuatan media tanam dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti penyiapan media 50 persen pasir dan 50 persen topsoil, dijemur di bawah sinar matahari," kata Talcha.
Pengamatan dilakukan tepat setelah dilakukan penyiraman dengan mengukur perubahan tinggi tanaman dan jumlah helaian daun dari tanaman. Hasil analisis menunjukkan pemberian variasi penyiraman memberi pengaruh terhadap tinggi tanaman cabai.
Perlakuan penyiraman tanaman cabai memakai ekstrak tomat masak menghasilkan tinggi tanaman lebih baik dibanding memakai air kelapa, air biasa atau paduan air kelapa dan ekstrak tomat. Diduga karena komposisi kimiawi seperti vitamin dan karbohidrat.
Tomat masak miliki kandungan lebih banyak dibanding buah tomat yang masih muda. Komposisi kimiawi yang lebih baik diduga mengandung zat pengatur tumbuh seperti auksin yang berfungsi merangsang perpanjangan sel dari daerah titik tumbuh.