REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marc Gasol mengakui pindah dari Toronto Raptors yang pernah ia antarkan menjadi juara NBA adalah menyakitkan. Sekalipun ia bergabung dengan tim yang kemudian menjadi juara NBA, Los Angeles (LA) Lakers.
"Itu berat," kata Gasol dalam laman ESPN, Kamis (26/11), lewat konferensi video dari Spanyol. "Itu memang berat sekali. Beberapa hari pertama (berstatus free agent) agak berat bagi saya, tapi begitu Anda harus membuat keputusan, 'Oke, apa yang mesti lakukan berikutnya? Ke mana? Bagaimana Anda mau pergi menghadapi tantangan berikutnya?' Saya anggap hal benar yang mesti dilakukan adalah bergabung dengan Lakers."
Gasol menekan kontrak dua tahun senilai 5,3 juta dolar AS agar merapat ke Los Angeles. Center berusia 35 tahun itu pernah menjadi pilihan ke-48 Lakers saat draft 2007 dan kemudian ditukarkan kepada Memphis Grizzlies sebagai bagian dari pertukaran untuk mendapatkan abangnya, Pau, pada 2008.
Marc Gasol bermain selama 10,5 musim di Memphis sebelum diperdagangkan ke Toronto. Ia satu tim dengan Kawhi Leonard, Kyle Lowry, dkk, untuk menjuarai NBA 2019 setelah mengalahkan Golden State Warriors di final.
"Bagaimana saya mengenang Raptors? Pertama. Saya akan merindukan Toronto," kata Gasol. "Toronto adalah tempat yang hebat, keluarga saya sangat mapan di sana, sangat nyaman, mereka sungguh menikmati waktu mereka."
Tiga kali menjadi pemain All-Star dan Defensive Player of the Year pada 2003, Gasol memiliki rata-rata 7,5 poin, 6,3 rebound, dan 3,3 assist per pertandingan musim lalu. Selama kariernya, ia memiliki catatan rata-rata 14,6 poin.