REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan kerjasama dalam membuat angkutan logistik lebih efisien. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I (Persero), PT Kawasan Industri Medan (Persero) atau KIM menandatangani Nota Kesepahaman tentang Rencana Kerja Sama Angkutan Barang Berbasis Kereta Api.
“Kolaborasi ini akan memberikan manfaat kepada masyarakat pengguna layanan logistik baik yang menggunakan angkutan kereta api, jasa kepelabuhanan Pelindo I, maupun Kawasan Industri Medan,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (26/11).
Didiek mengatakan, ruang lingkup kerja sama tersebut yaitu peningkatan kerja sama angkutan barang berbasis kereta api. Begitu juga pembuatan kajian bersama rencana pembuatan jalur atau prasarana kereta api dari segi komersial dan segi operasional terkait dengan pelaksanaan rencana kerja bersama dan bentuk kerja sama potensial lainnya yang disepakati para pihak.
Dengan terintegrasinya jalur KA pada kawasan-kawasan tersebut, Didiek menilai akan tercipta distribusi logistik yang efektif dan efisien. “Ini dapat mendukung program pemerintah dalam mengurangi biaya logistik nasional,” ujar Didiek.
Didiek menuturkan, saat ini di wilayah Sumatra Utara, KAI melayani angkutan barang berupa peti kemas, BBM, crude palm oil (CPO), lateks, retail, dan lain sebagainya. Dia mengatakan, kinerja angkutan barang KAI di kawasan tersebut menunjukkan tren positif dimana pada Oktober 2020 dapat mengangkut 88,2 ribu ton barang yang berarti naik 19 persen dibandingkan dengan periode September 2020 dengan total angkutan 74,3 ribu ton barang.
“Semoga MoU ini bisa memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional ke depannya,” ungkap Didiek.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo I Dani Rusli Utama mengatakan Pelindo I memiliki dua pelabuhan besar yang beroperasi di wilayah Sumatra Utara. Kedua pelabuhan tersebut yaitu Pelabuhan Belawan dan Kuala Tanjung.
“Dua pelabuhan sudah dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan bongkar muat yang terintegrasi dengan sistem IT untuk memudahkan para pengguna jasa,” kata Dani.
Dengan begitu, Dani yakin kerja sama tersebut menjadi sinergi yang baik bagi pelindo I, KAI, dan KIM yang memiliki kapasitas dan kompetensi masing-masing untuk meningkatkan konektivitas antara pelabuhan dan kawasan industri melalui jalur kereta api. Dani menjelaskan, kerja sama tersebut juga sejalan dengan visi Pelindo I untuk mengintegrasikan kawasan pelabuhan dengan hinterland, dimana KIM adalah hinterland utama dari Pelabuhan Belawan.
Dani menambahkan, pelindo I juga fokus memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan adanya alternatif multimoda sehingga ada peningkatan aksesibilitas dari hinterland ke pelabuhan dan sebaliknya. Hal tersebut dilakukan dengan memberikan layanan barang yang lebih cepat, murah, dan efisien.
“Melalui sinergi ini diharapkan dapat mendorong efisiensi arus logistik di Indonesia, khususnya Sumatra Utara, sehingga berdampak positif untuk mendongkrak perekonomian bangsa,” jelas Dani.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama KIM Adler M Siahaan menilai, kerja sama tersebut akan menambah kelengkapan infrastruktur kawasan industri Medan. Selain itu juga akan berdampak terhadap penghematan biaya, efisiensi waktu, dan kepastian terhadap transportasi angkutan barang yang aman untuk sampai ke pelabuhan yang nantinya berdampak pada peningkatan ekonomi nasional.
Adler mengatakan, jalur kereta api dalam kawasan akan dibangun sepanjang 4.266 meter dan menghubungkan lokasi dryport PT KIM menuju Pelabuhan Belawan. “Fasilitas ini akan menjadi kemudahan bagi mitra industri sebanyak 554 usaha industri yang telah mempekerjakan sebanyak 75 ribu pekerja,” tutur Adler.