Kamis 26 Nov 2020 17:06 WIB

Gandeng Semen Indonesia, KAI Optimalkan Angkutan Barang

Sinergi tersebut fondasi penting untuk saling melengkapi dan memberikan yang terbaik

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja menata paket untuk dikirim ke  luar kota di sebuah gerai layanan ekspedisi melalui kereta api di Stasiun Malang, Jawa Timur, Selasa (21/4/2020). PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat, volume angkutan barang mengalami peningkatan dari 3,6 juta ton pada bulan Februari 2020 menjadi 4,2 juta ton pada bulan Maret 2020 atau meningkat sebesar 16 persen
Foto: ANTARA/ari bowo sucipto
Pekerja menata paket untuk dikirim ke luar kota di sebuah gerai layanan ekspedisi melalui kereta api di Stasiun Malang, Jawa Timur, Selasa (21/4/2020). PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat, volume angkutan barang mengalami peningkatan dari 3,6 juta ton pada bulan Februari 2020 menjadi 4,2 juta ton pada bulan Maret 2020 atau meningkat sebesar 16 persen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang Rencana Kerja Sama Dalam Rangka Optimalisasi dan Pengembangan Angkutan Barang, Kamis (26/11). Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, penandatanganan kesepakatan tersebut menjadi komitmen dan landasan bagi para pihak untuk kerja sama lebih lanjut ke depannya.

“Nota Kesepahaman ini merupakan komitmen dan landasan bagi para pihak untuk peningkatan kerja sama angkutan barang berbasis kereta api dan optimalisasi bangunan-bangunan pergudangan di sepanjang lintas kereta api dengan skema jangka pendek dan jangka panjang,” kata Didiek dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (26/11).

Didiek menjelaskan, ruang lingkup kerja sama tersebut juga untuk menyusun kajian bersama terkait rencana dan strategi peningkatan kerja sama dari segi komersial, operasional, dan regulasi. Hal tersebut dilakukan dalam rangka pembuatan jalur atau prasarana kereta api untuk mendukung pendistribusian semen dan produk turunannya milik Semen Indonesia dan anak perusahaannya.

Dia menuturkan, skema jangka pendek yang akan dilakukan akan memfokuskan kerja sama angkutan dan optimalisasi aset yang sudah ada dan siap dimanfaatkan. “Skema jangka pendek ini meliputi penambahan stasiun tujuan pembongkaran baru antara lain Kutoarjo, Awipari, Madiun, Tegal, Pegaden, dan Sindang Laut,” jelas Didiek.