REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mantan pemain Timnas Indonesia sekaligus mantan pelatih Persija Jakarta Muhammad Zein Al Hadad mengungkapkan rasa kehilangannya setelah legenda sepak bola dunia Diego Maradona dinyatakan meninggal dunia. Menurutnya, seluruh pecinta olahraga si kulit bundar bakal merasa kehilangan atas meninggalnya legenda yang akrab dengan sebutan Tangan Tuhan tersebut.
"Kita tahu Maradona adalah legenda dunia bahkan salah satu yang terbaik. Dengan meninggalnya Maradona merasa kehilangan sosok legend yang punya permainan bagus bahkan luar biasa," kata Mamak Al-Hadad dikonfirmasi Kamis (26/11).
Mamak Al-Hadad memiliki kenangan tersendiri dengan legenda Timnas Argentina tersebut. Mengingat yang bersangkutan adalah ketua pelaksana Coaching Clinic saat Maradona berkunjung ke Surabaya. Al-Hadad mengatakan, selama di Surabaya Maradona tidak melayangkan permintaan yang aneh-aneh. Dia hanya meminta dibelikan jersey dan sepatu.
"Pas di Surabaya saya sama beliau. Termasuk pas coaching clinic dampingi di situ. Selain itu, pas di Surabaya saya ingat dia cuma minta kaos dan sepatu. Langsung saya carikan di TP (Tunjungan Plaza) dengan asisten atau agen dia. Pokoknya saya turutin apa mau dia karena sempat tidak sukses pelaksanaan di Jakarta dan Makassar," ujar Al-Hadad.
Acara coaching clinic dan tango football Maradona digelar di Tuga Pahlawan Surabaya, pada Selasa 2 Juli 2013. Sekitar 100 peserta mengikuti kegiatan tersebut. Al-Hadad mengungkapkan, Maradona merasa kerasan di Surabaya. Bahkan, Maradona yang jadwalnya hanya sehari di Kota Pahlawan, memperpanjang masa tinggalnya menjadi dua hari.
"Dia betah di Surabaya. Targetnya cuma sehari saja di Surabaya. Saking betahnya dia sampai dua hari di Surabaya. Artinya dia sangat senang di Surabaya dan acara coaching clinic di Surabaya juga berjalan sukses, walau sempat hujan," kata Al-Hadad.
Legenda sepak bola Diego Maradona meninggal dunia dalam usia 60 tahun. Mantan striker andalan Argentina itu mengalami serangan jantung di rumahnya di Tigre, Argentina, Rabu (25/11) waktu setempat. Dua pekan lalu, Maradona sempat menjalani operasi untuk menghilangkan gumpalan darah di otaknya.