Jumat 27 Nov 2020 00:10 WIB

Khofifah Ungkapkan Belasungkawa untuk Bupati Situbondo

Dadang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 pada Selasa (24/11).

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (26/11). Dadang meninggal setelah dua hari sebelumnya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Foto: Pixabay
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (26/11). Dadang meninggal setelah dua hari sebelumnya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (26/11). Dadang meninggal setelah dua hari sebelumnya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, dan langsung menjalani perawatan medis di ruang isolasi RSUD Abdoer Rahem, Situbondo, Jawa Timur. 

Kabar meninggalnya Dadang pun dibenarkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. "Telah berpulang ke Rahmatullah Bupati Situbondo Dadang Wigiarto di RSUD dr. Abdoer Rahem, Situbondo usai menjalani perawatan medis akibat terpapar Covid-19," tulis Khofifah di akun instagram resminya @khofifah.ip Kamis (26/11).

Menurut Khofifah, almarhum merupakan sosok pekerja keras, penuh integritas, dan bertanggung jawab. Khofifah pun mewakili pribadinya dan Pemprov Jatim mengucapkan rasa berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum.

"Semoga almarhum Khusnul Khotimah, seluruh amal ibadah diterima Allah SWT, diberi kelapangan kubur, dan dimasukkan ke dalam surga. Pun, keluarga yang ditinggalkan diberikan kelapangan dan ketabahan hati dalam menerima cobaan ini," ujar Khofifah.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Situbondo, Saifullah membenarkan Dadang positif terinfeksi Covid-19. Saifullah menjelaskan, Dadang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 pada Selasa, 24 November 2020. Menurutnya, kondisi Dadang sempat stabil setelah mendapat perawatan.

Saifullah memastikan, tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Situbondo pun langsung melakukan sterilisasi Pendopo Kabupaten dan ruang kerja Bupati Situbondo, begitu yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement