REPUBLIKA.CO.ID, SAN SIRO -- Pelatih Inter Milan Antonio Conte mengakui ada kesenjangan antara timnya dengan Real Madrid. Inter berpotensi besar tak lolos ke fase gugur Liga Champions usai kalah dari Real Madrid 0-2, Kamis (26/11). Pasalnya, Inter baru mengoleksi dua poin dan berada di urutan terakhir klasemen.
Inter bahkan terancam tak lolos ke Liga Europa jika tetap bertengger di posisi buncit. Skuat Nerazzurri harus menerima serangan bertubi-tubi Madrid karena bermain dengan 10 orang sejak babak pertama lantaran Arturo Vidal diganjar kartu merah.
“Akan selalu sulit bermain melawan klub-klub besar seperti Real Madrid, jadi ketika kehilangan satu gol dan kehilangan seorang pemain, itu menjadi gunung yang mustahil untuk didaki,” kata Conte kepada Sky Sport Italia dilansir dari Football Italia, Kamis.
Conte secara terbuka mengakui ada perbedaan antara Inter dengan Madrid. Ia ingin seluruh pasukannya mencari jalan keluar serta menyadari apa yang harus dilakukan. Ia akan mendorong pemainnya bekerja keras dan mencoba berbagai solusi.
Conte mengabaikan pertanyaan tentang ketergantungannya kepada Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez. Ia justru merasa tak mempunyai kelemahan di lini depan karena selama ini Inter mencetak banyak gol. Namun ia mengakui timnya sering mengalami kebobolan.
“Ini situasinya, kami menerimanya. Kami telah melakukan jauh lebih baik dan lebih agresif di Madrid, tetapi sulit di sini untuk segera bangkit usai tertinggal 0-1 dan kemudian melihat seorang pemain dikeluarkan dari lapangan. Itu membuat kami terpukul,” Conte menegaskan.
Kendati demikian, Conte tetap membela pemainnya yang telah bekerja keras. Ia mengingatkan lawan yang dihadapi bukan sembarangan. Madrid tim papan atas Eropa.
“Kami berbicara tentang dua tim di level yang berbeda. Real Madrid mendominasi kompetisi ini dalam beberapa tahun terakhir dan selalu menjadi protagonis. Kami hanya melihat sekilas,” jelas Conte.