Kamis 26 Nov 2020 19:18 WIB

Korsel Hendak Beri Bantuan Pangan kepada Korut

Korsel ingin hidup berdampingan secara damai dengan Korut.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Sebuah foto yang dirilis pada 07 September 2020 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan Kim Jong Un (2-L), ketua Partai Pekerja Korea (WPK) dan komandan tertinggi angkatan bersenjata DPRK, mengadakan dan membimbing pertemuan Dewan Kebijakan Eksekutif Komite Pusat WPK untuk mengorganisir kampanye pemulihan dari bencana alam di daerah di provinsi Hamgyong Selatan dan Utara yang dilanda topan, di Korea Utara
Foto: EPA-EFE/KCNA
Sebuah foto yang dirilis pada 07 September 2020 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan Kim Jong Un (2-L), ketua Partai Pekerja Korea (WPK) dan komandan tertinggi angkatan bersenjata DPRK, mengadakan dan membimbing pertemuan Dewan Kebijakan Eksekutif Komite Pusat WPK untuk mengorganisir kampanye pemulihan dari bencana alam di daerah di provinsi Hamgyong Selatan dan Utara yang dilanda topan, di Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Menteri Unifikasi Korea Selatan (Korsel) Lee In-young mengatakan negaranya harus memberikan bantuan makanan dan pupuk ke Korea Utara (Korut) paling lambat musim semi tahun depan. Hal itu agar Korut dapat mengatasi kekurangan pangan kronis.

"Ada peringatan bahwa virus Corona melumpuhkan produksi dan rantai pasokan untuk tanaman, dan perubahan iklim memperburuk keadaan, yang kemungkinan akan menyebabkan kelaparan ekstrem dan kesulitan dalam mengamankan makanan," kata Lee di sebuah forum internasional di Seoul pada Kamis (26/11), dikutip laman kantor berita Korsel Yonhap.

Baca Juga

Dengan latar belakang tersebut, Lee mengatakan negaranya tidak bisa untuk tak memirkan penduduk Korut yang menderita tiga kali lipat akibat dampak banjir, virus Corona, dan sanksi intenasional. "Jika perlu, Korsel harus berusaha bekerja sama dengan Korut pada waktu yang tepat melalui cara-cara seperti (penyediaan) makanan, pupuk, dan lainnya sekitar musim semi tahun depan," ujarnya.

Dia berpendapat Korsel dan Korut dapat mengubah Semenanjung Korea menjadi wilayah yang lebih stabil. Hal itu dapat terwujud jika kedua negara tidak hanya bekerja sama dalam penanganan pandemi, tapi juga terkait bencana alam dan perubahan iklim.

Atas dasar itu, Lee mengatakan Korsel bermaksud membuat sistem kerja sama yang lebih bisa diprediksi dan stabil. "Kami akan membuat kerangka kerja untuk kerja sama yang berkelanjutan dengan melampaui pola acara satu kali dan menghasilkan momentum baru untuk kerja sama secara keseluruhan dalam bisnis kemanusiaan," ucapnya.

Lee mengungkapkan kerja sama kemanusiaan antara Korsel dan Korut harus dilakukan dengan cara yang membawa kedua negara menuju hidup berdampingan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement