REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Jalur kereta api, penerbangan, dan jalan raya dari dan menuju Kota Manzhouli, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, China, yang berbatasan dengan Rusia, Kamis, ditutup. Penutupan perbatasan dilakukan setelah ditemukan klaster baru COVID-19.
Berbagai kegiatan publik dan pertemuan di kota terluar di wilayah utara daratan Tiongkok itu juga ditiadakan. Otoritas Kota Manzhouli dalam keterangan persnya, Kamis, menyebutkan enam kasus baru ditemukan dalam lingkungan keluarga dan empat lainnya dari satu sekolah menengah.
Hanya kendaraan pengangkut petugas medis dan perlengkapan medis serta kebutuhan sehari-hari yang masih diizinkan beroperasi sehingga status kota itu semi-lockdown. Kasus pertama ditemukan pada Sabtu (21/11) lalu setelah pria berusia 55 tahun yang bekerja sebagai petugas kebersihan sanitasi dan istrinya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga positif terinfeksi Covid-19.
Tempat-tempat yang dikunjungi kedua orang itu ditutup selama 14 hari dan disemprot cairan disinfektan. Otoritas kesehatan setempat menduga pola penyebaran virus tersebut mirip dengan temuan kasus di Rusia.
Setelah menganalisis urutan gen dari dua pasien pertama, ditemukan bahwa turunan virus termasuk dalam genotipe L yang bercabang dari Eropa sehingga sangat mirip dengan turunan yang ditemukan di Rusia. Demikian ungkap otoritas kesehatan di Manzhouli.