REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Situasi Covid-19 di Finlandia kian memburuk dalam beberapa hari terakhir. Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin, mengatakan, pemerintah memutuskan untuk belum mengadopsi tindakan darurat seperti Maret lalu.
"Situasi Covid-19 memburuk dengan cepat di Finlandia. Jumlah infeksi meningkat dan jumlah mereka yang membutuhkan rawat inap meningkat," kata Marin kepada wartawan, Kamis (26/11), dikutip dari reuters.
Berdasarkan data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, tingkat kejadian selama 14 hari per 100.000 penduduk Finlandia berada di angka 75,8 pada Rabu (25/11). Namun, pemerintah Finlandia memperingatkan jumlah kasus baru meningkat dengan kecepatan yang kembali mengkhawatirkan.
Kepala Petugas Medis Markku Makijarvi, mengatakan, wilayah yang paling parah terkena dampak di sekitar Ibu Kota Helsinki. Jumlah kasus baru naik hampir 70 persen pekan lalu dari pekansebelumnya.
Pada Kamis, pemerintah merekomendasikan pemerintah daerah untuk menutup sementara semua ruang publik berisiko tinggi di daerah di mana jumlah kasus meningkat dengan cepat. Kasus baru Covid-19 meningkat di hampir setengah negara Finlandia. Dua dari 21 wilayah yang terkena dampak lebih parah.
Sementara, wilayah di sekitar Helsinki akan melarang semua pertemuan publik baik di dalam maupun di luar ruangan. Kemudian, kembali mengharuskan siswa berusia lebih dari 15 tahun untuk belajar di rumah.