Kamis 26 Nov 2020 22:45 WIB

Banur: Sikap tak Pernah Puas Maradona Layak Ditiru

Banur menyaksikan langsung bagaimana Maradona menambah sendiri porsi latihannya.

Diego Maradona (file foto)
Foto: AP/Carlo Fumagalli
Diego Maradona (file foto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bambang Nurdiansyah, pemain tim nasional Indonesia periode 1980-an, mengatakan bahwa salah satu sikap yang patut ditiru dari legenda sepak bola dunia Diego Maradona, yang wafat pada Rabu (25/11), adalah tidak pernah puas. Banur menyaksikan langsung bagaimana Maradona menambah sendiri porsi latihannya ketika mereka sama-sama berkompetisi di Piala Dunia U-20 1979 di Jepang.

"Saat itu, Maradona sudah menjadi bintang dengan bakat yang luar biasa. Namun, dia tetap berlatih mandiri di hotel selain dengan timnya. Saya melihatnya karena saat itu kami tinggal di hotel yang sama. Menurut saya, ini perlu dicontoh terutama oleh pesepak bola di Indonesia," ujar Bambang, Kamis (26/11).

Baca Juga

Menurut pria yang kini melatih tim Liga 2 Indonesia Muba Babel United itu, dengan nama besar yang disandangnya, Maradona berlatih seakan dia seorang pesepak bola pemula. Maradona tidak pernah terlihat bermalas-malasan dan tak bergairah meski dirinya selalu mendapatkan pengawalan khusus saat beraktivitas di luar lapangan.

"Waktu itu dia dijaga karena kebintangannya. Akan tetapi, dia tetap berlatih sendiri di luar jam latihan reguler. Maradona itu mengetahui benar bahwa targetnya bukanlah kejuaraan dunia junior, tetapi Piala Dunia senior. Akhirnya dia bisa menikmati juara Piala Dunia, kan. Pernah menjadi pesepak bola termahal dunia juga," jelas Bambang.

Selain itu, yang dikagumi Banur dari Maradona adalah sikap ramah dan hormatnya kepada semua orang. Maradona tidak sungkan berinteraksi dengan pemain-pemain Indonesia di hotel dan tidak pernah menolak ketika diminta untuk berfoto bersama.

"Dia bergaul dengan semua orang, tidak sombong. Bercanda-canda juga dengan kami. Saya dan teman-teman sempat berfoto dengan dia," kata Bambang.

Diego Armando Maradona meninggal dunia pada Rabu (25/11) di usianya yang ke 60 tahun.

Laki-laki asal Argentina itu disebut-sebut sebagai salah satu pesepak bola terbaik yang pernah merumput di bumi.

Semasa hidupnya, Maradona yang mencatatkan debut untuk timnas senior Argentina pada umur 16 tahun berhasil membawa negaranya menjuarai berbagai turnamen bergengsi termasuk Kejuaraan Piala Dunia U-20 1979 dan Piala Dunia 1986.

Di level klub, prestasi puncak Maradona tercapai saat dirinya memperkuat Napoli di Serie A Liga Italia. Napoli dibawanya menjadi juara liga untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Total, dua kali Napoli dibantunya merengkuh trofi kampiun Serie A yakni pada musim 1986/1987 dan 1989/1990.

Selain Napoli, Maradona sempat pula berseragam Argentinos Juniors, Barcelona, Sevilla, Newell's Old Boys, dan Boca Juniors. Saat pindah ke Barcelona dari Boca Juniors, Maradona memecahkan rekor transfer termahal dunia dengan nilai lima juta poundsterling.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement