REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Bangkai cerpelai yang dikubur di Denmark muncul ke permukaan tanah. Hal ini memicu kekhawatiran baru di negara itu.
Foto dan video fenomena mengerikan itu beredar di media sosial. Dilansir Times Now News, Jumat (27/11), ribuan cerpelai mati terangkat keluar dari kuburannya di lapangan pelatihan militer di luar kota barat Holstebro.
Beberapa hari yang lalu, sejumlah besar mamalia karnivora ini telah ditimbun tanah yang dijadikan kuburan massal di daerah tersebut. Bangkai cerpelai membusuk dengan cepat dan membentuk gas, yang mengembang dan mendorong bangkai itu dari kuburan yang dangkal, menurut polisi setempat.
Menyusul insiden aneh tersebut, kementerian lingkungan Denmark mengatakan bangkai cerpelai harus ditutupi oleh setidaknya 1,5 meter dari permukaan tanah, perintah yang tidak dituruti di kota Holstebro. Cerpelai yang dimusnahkan hanya terkubur dengan kedalaman satu meter di lapanga di luar Holstebro.
Itu bukan satu-satunya masalah. Bangkai cerpelai tampaknya dikubur di dekat danau, sehingga memicu kekhawatiran akan polusi fosfor dan nitrogen. Namun, para pejabat berjanji untuk segera mengatasi masalah tersebut.
"Untuk menghindari potensi masalah bagi hewan dan manusia, kawasan itu akan dipantau 24 jam sehari hingga pagar dipasang," kata kementerian lingkungan.
Denmark mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka akan memusnahkan lebih dari 15 juta cerpelai untuk mencegah wabah versi mutasi dari virus corona baru. Menurut laporan terbaru, lebih dari 10 juta cerpelai telah dimusnahkan di negara tersebut.
Cerpelai banyak diternakkan di Denmark untuk diambil bulunya. Meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tak terlalu mengkhawatirkannya, Denmark †etap memutuskan untuk membasmi cerpelai sejak hewan itu diketahui menjadi inang virus corona yang telah bermutasi.