Jumat 27 Nov 2020 13:12 WIB

Aliran Dana Asing ke Pasar Saham Capai Rp 3 Triliun

Faktor penggerak pasar di antaranya hasil pilpres AS dan pengembangan vaksin.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
PT Insight Investments Management menilai perkembangan kasus Covid-19 masih akan membuat pasar diliputi ketidakpastian. Optimisme pasar atas perkembangan terbaru vaksin Covid-19 mulai mereda.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
PT Insight Investments Management menilai perkembangan kasus Covid-19 masih akan membuat pasar diliputi ketidakpastian. Optimisme pasar atas perkembangan terbaru vaksin Covid-19 mulai mereda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Insight Investments Management menilai perkembangan kasus Covid-19 masih akan membuat pasar diliputi ketidakpastian. Optimisme pasar atas perkembangan terbaru vaksin Covid-19 mulai mereda. 

Periode 16-20 November 2020 indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 2,03 persen dan berada level 5.571 pada akhir pekan lalu dari 5.461 pada penutupan pekan sebelumnya. Adapun nilai kapitalisasi pasar bursa mencapai Rp 6.474,86 triliun atau meningkat dua persen.

Baca Juga

“Kami lihat ke depan masih terdapat ketidakpastian terutama dari perkembangan kasus Covid-19 dan vaksin tentunya,” ujar Direktur Utama Insight Investments Management, Ekiawan Primaryanto kepada wartawan, Jumat (27/11).

Menurutnya saat ini faktor penggerak pasar di antaranya pertama, hasil pemilihan umum presiden Amerika Serikat yang memenangkan Joe Biden, kandidat dari Partai Demokrat. Dia menyatakan kemenangan Biden berdampak positif pada IHSG karena kebijakan Partai Demokrat biasanya lebih populis, sehingga secara fiskal lebih ekspansif.

“Hal itu akan menyebabkan dolar AS tetap melemah, ditambah kenaikan pajak korporasi dari sebelumnya 22 persen jadi 28 persen, sehingga dapat menekan earning per share emiten AS ke depannya,” ucapnya.

Menurut Ekiawan, kondisi itu akan mendorong berpindahnya alokasi aset dari negara maju ke negara berkembang. Kedua, vaksin yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech yang diklaim efektif 95 persen mencegah Covid-19, namun membutuhkan suhu penyimpanan hingga minus 70 derajat Celcius, sehingga mempersulit pendistribusiannya.

Adapun vaksin yang dikembangkan Moderna yang diklaim 94,5 persen efektif melawan Covid-19 memberikan harapan baru karena dinyatakan tetap stabil meski disimpan suhu minus 2-8 derajat Celcius atau setara suhu standar kulkas rumahan selama 30 hari.

Ketiga, kata Ekiawan adalah sentimen dari domestik yakni rilis laporan keuangan emiten perbankan yang cukup memuaskan. Bank-bank besar nasional melaporkan berhasil membukukan profitabilitas meningkat pada kuartal III 2020.

“Aliran dana asing dalam tiga hari awal pekan lalu sudah masuk ke pasar saham senilai Rp 3 triliun, yang utamanya masuk ke saham sektor perbankan,” ucapnya.

Berdasarkan laman covid-19.go.id, jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 497.668 orang. Adapun jumlah penambahan kasus positif harian tercatat 4.360 orang dengan jumlah pasien sembuh 4.233 orang. 

Secara akumulasi pasien sembuh dari Covid-19 mencapai 418.188 orang atau sekitar 84 persen. Adapun jumlah pasien meninggal dunia bertambah 110 orang, sehingga secara akumulasi total menjadi 15.884 orang atau sekitar 3,2 persen.

Senada jumlah kasus positif Covid-19 di dunia juga terus bertambah. Dilansir Worldometers, tercatat kasus Covid-19 di seluruh dunia sebanyak 58.958.324 kasus. Dari angka itu, sebanyak 1.393.138 orang meninggal dunia dan 40.745.898 orang sembuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement