Jumat 27 Nov 2020 15:44 WIB

Gandeng Jepang, Erick Ingin Buat Health Tourism di Bali

Pasar health tourism yang melibatkan wisatawan usia lanjut cukup potensial.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
 Kawasan pantai Mertasari Sanur Bali. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana menjadikan Bali sebagai health tourism hub di Indonesia.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Kawasan pantai Mertasari Sanur Bali. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana menjadikan Bali sebagai health tourism hub di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana menjadikan Bali sebagai health tourism hub di Indonesia. Hal ini sejalan dengan tren global terhadap wisata medis dengan menyediakan perawatan kesehatan dan kebugaran di dalam resort. Erick menilai pasar health tourism cukup potensial dengan melibatkan wisatawan yang sudah berumur, komunitas pensiunan, atau orang yang ingin mendapatkan perawatan atau pemulihan. 

"Sanur saat ini sudah menjadi destinasi wisata bagi turis berumur, berbeda dengan Nusa Dua, Kuta, Seminyak, atau Canggu," ujar Erick saat rapat koordinasi nasional percepatan pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas di Jakarta, Jumat (27/11).

Baca Juga

Erick mengaku akan memanfaatkan tanah milik BUMN seluas 49 hektare di Bali untuk fasilitas pariwisata. Hal ini mendapat respons positif dari perusahaan kesehatan Jepang, Mitsui Healthcare yang selama ini telah berinvestasi di rumah sakit Thailand, Malaysia, dan Singapura.

"Kemarin respons sangat bagus dari Mitsui yang punya saham di banyak rumah sakit di Asia Tenggara, tapi saya bilang ke Mitsui, saya tidak mau pakai merek Singapura atau Malaysia, kita mau pakai merek kita, tetapi world class," ucap Erick. 

Kata Erick, Mitsui juga akan meninjau secara langsung fasilitas yang ada di Bali. Erick berharap pengembangan health tourism di Bali mampu menarik minat masyarakat Indonesia yang selama ini melakukan cek kesehatan ke luar negeri. 

"Kita harapkan mengurangi masyarakat Indonesia yang keluar negeri hanya untuk cek kesehatan saja, dan kita ingin gali potensi baru, kita akan coba. Ini bisa jadi titik-titik baru health tourism di beberapa tempat, tapi kita akan coba di sini (Bali) dulu," kata Erick.

Selain itu, Erick juga mendorong Grand Inna Bali Beach Resort milik PT Hotel Indonesia Nature (Persero) melakukan repositioning pada beberapa area hotel untuk menyediakan a world class health tourism hub dengan fasilitas pendukung dan akomodasi, namun tetap mempertahankan nuansa resort di kompleks tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement