REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama pandemi jumlah peminat game online kian bertambah di Indonesia. Pasalnya, bermain game lewat gadget menjadi alternatif pilihan saat harus karantina.
Product Business Manager PT Reksa Transaksi Sukses Makmur, Tommy Renato mengatakan, jumlah gamers di Indonesia pada 2020 ini diprediksi bisa mencapai 100 juta orang. Jumlah itu menjadikan Indonesia dengan gamers terbanyak nomor satu se-Asia Tenggara.
“Dan jumlah itu nomor enam se-Asia. Dari e-sport bahkan bisa menghasilkan Rp 13,8 triliun. Ada tiga alasan e-sport populer sekarang di Indonesia,” ungkap Tommy dalam sebuah konferensi pers virtual beberapa waktu lalu.
Alasan pertama, banyak game beralih ke mobile device karena dulu semua game di PC. Kedua, e-sport punya kesuksesan yang bisa membanggakan di dunia, dan diikuti banyaknya exposure, misalnya ada di iklan, YouTube, banyak anak-anak lihat jadi ini bisa menghasilkan sehingga membuka peluang baru.
Ketiga, e-sport membuat tumbuhnya profesi baru seperti gaming content creator, game caster, game developing. Contohnyan Jess No Limit yang kini punya subscriber terbanyak se-Asia Tenggara.
Dari semua games itu, Free Fire adalah yang paling banyak diminati. Permainan ini menguasai lebih 70 persen dari keseluruhan transaksi voucher games online.
“Free Fire game nomor satu, mencapai 100 juta user per hari di seluruh dunia (data September 2020). Sementara di Indonesia, ada 514 ribu tim ikut turnamen Free Fire Master League pada awal 2020,” kata Tommy.
Melalui fitur PPOB voucher online games ini, Mitra OttoPay bisa menawarkan voucher untuk Free Fire, Mobile Legend, Ragnarok, AOV, Speed Drifters, dan Battle Grounds. Salah satu pemilik counter pulsa di Cirebon, Novi mengatakan omsetnya meningkat selama pandemi.
“Waktu main game selama pandemi meningkat 50-75 persen. Dulu biasanya jualan pulsa, tapi karena pandemi ada pergeseran permintaan. Bukan hanya cari pulsa atau paket, tapi juga voucher game. Dan sekarang ternyata menghasilkan omset penjualan yang sangat luar biasa,” kata Novi.